sponsor

Select Menu

Favourite

Berita

Budaya

Berita Utama

Popular

Kategori Berita

Comments

Advertisement

Berita Pilihan

Newsletter

Hi There, I am

SLIDE1

Bupati Simalungun

Pematang Raya

Pematang Siantar

Pendidikan

Politik

Kaos Simalungun

VIDEO

SILOU KAHEAN-METRO; Bekerja sama dengan Pemkab Simalungun, Rumah Sakit (RS) GKPS Pematang Raya, Simalungun, Rabu (28/7) menggelar aksi sosial berupa pengobatan gratis bagi warga Silou Kahean yang dilaksanakan di lods pekan Nagoridolok. Selain di Nagoridolok, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di Bandar Nagori, Kamis (29/7).

Koordinator Tim, dr Richad Nainggolan kepada METRO mengatakan, pengobatan gratis kepada warga kurang mampu sudah merupakan agenda tetap dari RS GKPS yang setiap tahun yang bertujuan untuk memberikan pengobatan bagi warga yang menderita penyakit. "Kegiatan ini adalah tindakan kuratif (pengobatan) bagi warga," terangnya.

Dikatakan dr Richad, selain tindakan kuratif, RS GKPS juga telah mengadakan tindakan preventif (pencegahan) dengan menggelar penyuluhan kesehatan dibeberapa daerah.

Seorang warga Nagoridok yang mendapat pengobatan gratis S Purba menuturkan, dirinya sangat gembira dengan pengobatan gratis tersebut. "Kalau boleh, program serupa dilaksanakan berkelanjutan," harapnya.

Pantauan METRO, meskipun terlambat dua jam dari jadwal, puluhan warga dengan antusias mengikuti pengobatan gratis. Tim pengobatan terdiri dari lima perawat dan dua staf dengan sabar menanggapi keluhan warga. (hp)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Pemilukada Simalungun yang akan dilaksanakan Agustus mendatang, tidak begitu mencuri perhatian bagi beberapa masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal di daerah Simalungun Bawah yang wilayahnya kebanyakan daerah perkebunan. Bahkan, beberapa di antara mereka tidak mengetahui jumlah calon yang akan bertarung di pemilukada nanti.

Ditemui METRO, Minggu (25/7), Andi (22), warga Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Maligas, mengaku tidak perduli tentang pelaksanaan Pemilukada Simalungun. Baginya, Pemilukada bukanlah hal yang berarti baginya.


Andi, yang merupakan seorang tukang deres pohon karet merasa pesimis pemimpin mendatang bisa merubah nasibnya menjadi lebih baik. "Kalau di kampung kami banyak yang tak peduli sama pemilihan Bupati ini Bang. Soalnya tak ada pengaruhnya sama kami. Kami pun pekerja kebunnya semua," ujar Andi.

Demikian juga pengakuan Ati (35), warga Emplasemen I, Perkebunan Bah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja. Bahkan, dia hanya mengetahui 3 calon Bupati yang ikut dalam Pemilukada, yakni Zulkarnain, JR, dan Samsudin. "Kalau kami yang hanya karyawan kebun, tak pernah membicarakan pemilihan Bupati. Sampai sekarang, kami pun masih bingung siapa yang akan kami pilih," jelas Ati.

Ditanya apakah ada intervensi dari mandur kebun kepada mereka untuk memilih salah satu calon, Ati enggan untuk mengakuinya.

"Tapi, biasanya, kalau di daerah ini, suaranya seragam. Tapi kami belum tau siapa yang akan kami pilih nanti. Kami tak ada yang tau pasti bagaimana calon-calon ini. Kami hanya lihat mereka dari gambarnya aja," lanjut Ati lagi. (mag-15)



sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Kabupaten Simalungun, melalui Dinas Catatan Sipil optimis, dapat menerapkan program Siak (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) Online, dengan batas akhir Januari 2011 mendatang.

Juka hal tersebut tidak dapat terlaksana, Simalungun terancam tak dapat mengikuti/memperoleh, atau dilibatkan dalam program pemerintah pusat yang menyangkut dana APBN. Hal ini sesuai Permendagri No 29 tahun 2010, yang mengharuskan seluruh kabupaten/kota menerapkan program Siak Online.


Sedangkan hingga kini, Pemkab Simalungun sama sekali belum menerapkan hal tersebut. "Depdagri telah menyatakan, Pemda yang tidak menerapkan Siak online hingga Januari 2011 mendatang, dikategorikan daerah yang melanggar aturan perundang-undangan. Sanksinya, daerah itu tidak akan diikut sertakan dalam program-program nasional," ujar Kadis Capil dan Kependudukan, Revanus Sormin, melalui Kepala Bidang Informasi Riswanto Simarmata belum lama ini.

Meski pada APBD 2010 dan P-APBD 2010 anggaran pelaksanaan program Siak online itu belum dianggarkan, Simarmata mengaku, pihaknya tetap optimis, menjalankan program itu. Katanya, pada pembahasan P-APBD 2010 mendatang, pihaknya kembali mengajukan anggarna tersebut.

"Kami optimis program ini terlaksana tepat waktu dan untuk kita minta dukungan legislatif untuk menyetujui anggaran tersebut, nantinya di P-APBD 2010," katanya.

Menurut Riswanto, sejauh penelitian yang telah dilakukan oleh pihaknya, salah satu hal yang menyebabkan amburadulnya data kependudukan di daerah ini, adalah karena ketiadaan sistem pendataan yang terprogram. Dengan kata lain, keterbatasan yang dimiliki pemerintah, dalam hal ini Dinas Kependudukan, dan Catatan Sipil, sering memunculkan data ganda dalam pendataan penduduk. Namun, hal ini tidak hanya terjadi di Simalungun, melainkan di seluruh Indonesia. Inilah yang kemudian mendasari, munculnya rencana pemerintah, untuk memberlakukan Siak online.

Melalui program Siak, lanjutnya, database antara kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat, akan dihubungkan, dan akan ter-integrasi. Sehingga, kemungkinan adanya identitas ganda, akan sangat kecil. Karena setiap penduduk akan dilengkapi nomor identitas kependudukan (NIK). Nomor itu kata Simarmata, bersifat unik dan dapat dipergunakan di seluruh Indonesia.

"Nantinya kalau Siak online ini telah terlaksana, tidak perlu lagi surat pindah, bagi orang-orang yang berpindah kedudukan. Karena, dengan adanya NIK yang terdaftar dalam Siak itu, keberadaan seseorang penduduk, dapat dipantau. Dengan kata lain, KTP yang akan digunakan nantinya dalam sistem Siak berbasis tekhnologi," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPRD Simalungun, Luhut Sitinjak SH, saat dimintai komentarnya atas persoalan ini mengatakan, menyiasati persoalan tersebut, beberapa waktu lalu pihaknya bersama Dinas Catatan Sipil telah berangkat ke Jakarta.

Keberangkatan mereka, guna menemui pihak Departemen Dalam Negeri. Dalam pertemuan saat itu katanya, Depdagri berjanji akan memprioritaskan Simalungun, untuk menerima bantuan dalam pengadaan kelengkapan Siak online.

"Depdagrai berjanji membantu, untuk mengadakan sistem itu di Simalungun. Di mana, Depdagri akan membantu dengan menggunakan dana stimulan, untuk menyediakan tenaga ahli, dan administrasi untuk membenahi Siak di Simalungun, dalam tahap awal," tegasnya. (Ing)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut nyawa Petrus Saragih (9). Kamis (22/7) sekitar pukul 17.00 WIB, murid kelas 3 SD Negeri 095160 Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun ini meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematangsiantar, setelah dirawat akibat DBD sejak Selasa (20/7).

Paman korban, Jhontani Saragih kepada METRO mengatakan, Selasa (20/7) lalu, kondisi Petrus tiba-tiba drop. Suhu tubuh bocah buah cinta pasangan suami istri (pasutri) Janvery Saragih dan Lince br Sinaga itu tiba-tiba naik. Panik, keluarga memutuskan melarikan Petrus ke RS Vita Insani Pematangsiantar.

Di RS Vita Insani, tim dokter langsung melakukan tindakan medis. Dari hasil diagnosa, Petrus dinyatakan positif terjangkit DBD dan harus dirawat inap. Namun kondisi Petrus terus memburuk. Hingga Kamis (22/7) sore, Petrus menghembuskan nafas terakhirnya. Oleh keluarga, jenazahnya dibawa ke Merek Raya untuk disemayamkan, dan selanjutkan dimakamkan di pemakaman keluarga hari ini, Jumat (23/7).

Jhontani mengharapkan keponakannya menjadi korban DBD terakhir di Kecamatan Raya. Pihaknya menilai, meninggalnya Petrus sebagai buntut ketidakseriusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Simalungun dalam mengantisipasi wabah DBD. Padahal, sambungnya, sekitar tiga minggu lalu Dinkes melakukan fogging (pengasapan) di Merek Raya.

"Baru di-fogging, sudah jatuh korban. Artinya, hasil kerja mereka (Dinkes, red) tidak memuaskan. Kami sangat memohon agar kasus ini jadi perhatian, sehingga tidak ada lagi korban jatuh," tukasnya.

Sementara itu, pihak Dinkes Simalungun, hingga tadi malam pukul 21.00 WIB belum berhasil dimintai komentar terkait wabah DBD. Kepala Dinas Kesehatan Simalungun, dr Jan Maurisdo Saragih tidak dapat dihubungi karena ponselnya tidak aktif. (ing)



sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Perbaikan jalan Provinsi jurusan Siantar-Raya, sepanjang 13,5 km terus dilanjutkan. Sejauh ini, perbaikan memasuki tahapan pengerasan. PT SMJ, selaku rekanan pelaksana, mengerahkan alat berat modern untuk pengerasan badan jalan. Hal itu sekaligus menjamin mutu jalan.

Seorang pekerja saat ditemui METRO di komplek SD Sirpang Sigodang, Senin(19/7) mengatakan, pengerasan badan jalan itu tahapan lanjutan, setelah proses pelebaran telah dilakukan terlebih dulu. Dalam item kerja ini, katanya, alat-alat yang dipergunakan adalah peralatan modern yang sengaja dipakai guna menjamin mutu perbaikan jalan.

"Untuk pengerasan ini, kita pakai alat berat modern Pak. Bapak liat sendiri kan, alat-alat berat ini biasanya hanya dipakai untuk proyek-proyek raksasa, karena hasil akhir kerjanya juga memuaskan," katanya.

Ditanya panjang ruas jalan tersebut yang telah melalui tahapan pengerasan, pria berkulit gelap yang enggan menyebutkan namanya ini mengaku, hingga kemarin, tak kurang dari 8 km ruas jalan sudah tuntas dikerjakan, termasuk di ruas Gotting Raya-Bittang Sari sepanjang 2,5 km. Meski belum diaspal, jalan itu menurutnya telah nyaman untuk dilintasi.

"Kalau sekarang sudah lebih enaklah, kalau mau lewat naik kenderaan sudah nyaman, tidak seperti dulu lagi, karena jalannya sudah kita ratakan dan sudah keras," tukasnya.

Terpisah, Bosi Tarigan, pengemudi bus angkutan jurusan Siantar-Kabanjahe, ketika ditemui di Pematangraya juga mengaku kondisi badan jalan tersebut, pasca pematangan sudah lebih baik. Bahkan, katanya, dengan diperbaikinya jalan itu, waktu tempat antara Siantar-Kaban Jahe sudah dapat dipangkas antara 10 hingga 15 menit lebih cepat dari sebelumnya.

Meski demikian, Bosi berharap agar perbaikan itu dapat dituntaskan sesegera mungkin, untuk membantu mobilitas warga Simalungun. Selain itu, pria ini juga berpendapat, jika perbaikan itu sudah tuntas, maka secara perlahan, tingkat kesejahteraan masyarakat di Simalungun Atas, yang mayoritas merupakan petani akan dapat ditingkatkan.

Sementara itu, pantauan METRO kemarina, tampak sejumlah pegawai dari Dinas PU Binamarga Sumatera Utara turun ke lokasi, untuk melakukan pengecekan kondisi kerja perbaikan jalan tersebut. Namun, saat dicoba diwawancarai, tak ada yang bersedia memberikan keterangan. (ing)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
TS Diasuransikan
SIMALUNGUN-METRO; Untuk menghadapi pertarungan perebutan suara dalam Pemilukada Simalungun 26 Agustus mendatang, calon Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM mengukuhkan tim pemenangan JR-Nur untuk empat nagori. Saat pengukuhan, JR berpesan agar semua tim bekerja maksimal dan saling berkoordinasi.

"Jika ada masalah yang dihadapi di lapangan, segera lakukan koordinasi yang baik dengan sesama tim, dan perlu diketahui selama bekerja sebagai tim pemenangan, tim sukses atau TS diansuransikan," kata JR saat mengukuhkan tim pemenangan empat nagori, yakni Merek Raya, Raya Bosi, Simbou Baru, dan Sihubu Raya, di Merek Raya, Kecamatan Raya, Senin (19/7).

Selain mengukuhkan Tim Pemenangan, JR Saragih juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan warga Merek Raya. Dia menceritakan masa-masa pahit yang dihadapinya saat kecil, khususnya ketika bersekolah di Sondi Raya.

"Saya dulunya pernah mengalami masa-masa yang cukup susah, makanya saya sangat peduli dengan rakyat miskin. Jadi yang kita butuhkan saat ini adalah perubahan," tegasnya di hadapan ratusan warga.

Dalam kesempatan tersebut, JR juga menyinggung kondisi Raya sebagai ibukota Kabupaten Simalungun yang dinilai jauh dari kemajuan yang diharapkan masyarakat. Menurutnya, semasa dia bersekolah di Hapoltakan, Raya terkenal dengan julukan kota pendidikan, dan kondisi pasar cukup ramai.

"Makanya JR Saragih kembali ke Simalungun untuk menjadi garam dan terang bagi rakyat Simalungun," katanya disertai tepuk tangan ratusan warga.

Mengakhiri acara, tokoh masyarakat Merek Raya, St Jamerdin Saragih memimpin doa

Informasi dari salah seorang Tim JR-Nur Kecamatan Raya, JR Saragih akan kembali mengukuhkan tim pemenangan di beberapa tempat berbeda. Menurutnya, di Raya sebagai Wilayah I, JR Saragih mengukuhkan Tim Pemenangan empat nagori yakni Merek Raya, Raya Bosi, Simbou Baru, dan Sihubu Raya. Kemudian Wilayah II di Pematang Raya, JR Saragih mengukuhkan pengurus untuk Kelurahan Pematang Raya, Nagori Sondi Raya, Siporkas, Bahapal Raya, dan Bintang Mariah. Sedangkan untuk Wilayah III terdiri atas Nagori Dalig Raya, Raya Bayu, Silou Huluan, Silou Buttu, dan Bongguron Kariahan yang dikukuhkan di Simpang Pangalbuan. Sementara Wilayah IV terdiri atas Nagori Raya Huluan, Dolog Huluan, dan Bah Bolon. (hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

SIMALUNGUN-METRO; Sejak konversi minyak tanah ke gas yang diberlakukan pemerintah setahun terakhir, hampir setiap hari diberitakan terjadi peristiwa meledaknya tabung gas elpiji di sejumlah daerah, bahkan sampai menelan korban jiwa. Peristiwa ini membuat sejumlah warga di Kecamatan Raya, Simalungun enggan bahkan berkurang memakai elpiji.


Mak Adytia Br Sinaga warga Pematang Raya, yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit ketika ditemui Metro rabu (14/7) mengaku enggan menggunakan kompor gas karena takut tabung elpiji meledak yang saat ini marak terjadi. Saat ini, dia menggunakan kompor minyak tanah (mitan) daripada gas karena merasa lebih aman dan tidak khawatir akan bocor dan meledak. "Setiap hari saya lihat di TV, banyak tabung gas yang meledak. Karenanya, agar lebih aman, saya pakai kompor mitan," kata ibu satu anak ini.

Hal yang sama juga disampaikan pedagang nasi, Mak Hendra Br Sumbayak. Ditemui di warungnya dia mengatakan, sampai saat ini dia masih menggunakan kompor mitan untuk memasak dagangannya. Wanita yang sudah puluhan tahun menekuni usaha ini mengaku takut menggunakna elpiji, sesaat menyaksikan pemberitaan di TV tentang maraknya tabung gas yang meledak.

"Walaupun harga minyak tanah mahal saya masih gunakan kompor minyak. Daripada pakai gas elpiji dengan harga murah, tapi nyawa terancam," tegasnya.

Terpisah J Saragih warga Raya Usang ketika ditemui di salah satu warung kopi di Pematang Raya mengaku, dia telah mendapatkan kompor gas yang disalurkan pemerintah. Namun, sampai saat ini keluarganya tidak pernah memakainya, tapi lebih memilih menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari kelurganya.

"Untuk apa pakai kompor gas, sementara kayu bakar banyak. Selain tidak berbiaya juga aman," katanya.

Dia mengaku menerima kompor gas tersebut karena ikut-ikutan dengan warga lainnya. "Ada pemberian dari pemeritah, kan tidak mungkin ditolak. Tapi, kalau ada yang mau membelinya, saya akan menjualnya," katanya. (hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Kamis, 08 Juli 2010

SIMALUNGUN-METRO; Untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun melakukan fogging di beberapa tempat salahsatunya di Merek Raya. Fogging dilakukan karena banyaknya populasi nyamuk pada bulan-bulan menjelang/ menghadapi musim hujan


Menurut salah seorang petugas kesehatan saat melakukan fogging di Merek Raya beberapa waktu lalu menerangkan, populasi nyamuk bertambah pada bulan-bulan menjelang musim hujan. Karenanya, fogging dilakukan agar populasi nyamuk berada pada titik terendah.

Seperti diketahui pada saat-saat akhir musim kemarau keadaan lingkungan sangat tidak mendukung perkembangbiakan nyamuk Aegipty, sehingga dengan fogging diharapkan penekanan populasi nyamuk tersebut akan lebih mudah dan efisien.

"Fogging bertujuan untuk penekanan dan pemberantasan populasi nyamuk," terangnya.

Pangulu Nagori Merek Raya, Jatam Purba didampingi Sekretaris Nagori, Darpinson Purba SE berterimakasih kepada Dinkes Simalungun dengan kegiatan fogging ini. "Kami berharap agar fogging dilakukan secara rutin apalagi saat ini lagi musin hujan," kata Jatam.

Menurutnya saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya hidup bersih termasuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi sampah yang dapat menampung air hujan. "Di beberapa pertemuan masyarakat kami selalu sampaikan sosialisasi 3 M (Menguras, Menutup Mengubur) untuk mengurangi populasi nyamuk," kata Darpinson.

Sebelummya diberitakan tiga warga Merek Raya positif terjangkit DBD. Menanggapi hal tersebut, Kadis Kesehatan Simalungun Dr Jan Maurisdo Purba Mkes berjanji akan melakukan fogging. (hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Senin, 05 Juli 2010

SIMALUNGUN-METRO; Tindak kejahatan kembali terjadi di Kecamatan Raya. Kali ini sasarannya SMK Negeri 1 Raya. Brankas penyimpanan uang kas sekolah yang berisi sekitar Rp400 juta nyaris dibobol maling. Pelaku tergolong nekat karena aksinya dilakukan sekitar jam 19.00 WIB, Jumat (2/7). Padahal saat itu akan pergantian jaga malam di sekolah tersebut. Untungnya uang senilai Rp400 juta tersebut tidak sampai dibawa kabur pelaku, karena kesulitan untuk membuka brankas tersebut.


Kepala Sekolah SMK N 1 Raya, Ir Tiopan Sagala Msi yang ditemui METRO Sabtu (3/7), saat polisi melakukan olah TKP, mengatakan bahwa brankas tersebut berisi gaji ke-13 guru-guru dan kas komite sekolah. "Kalau saya tidak salah jumlahnya sekitar 400 jutaan, jumlah yang pasti bendahara yang tahu persis," katanya.

Dengan kejadian tersebut dirinya berjanji untuk lebih meningkatkan sistem pengamanan di sekolah khususnya di ruang bendahara.

"Sebenarnya pengamanan di sekolah ini cukup baik, semua jendela sudah pakai terali, termasuk pintu juga sudah ditambah dengan pintu besi. Dengan kejadian ini, ke depan kita akan pakai CCTV agar bisa dipantau," terangnya.

Sementara, Kapolsek Raya, AKP H Panggabean SH yang memimpin langsung identifikasi mengatakan, dari cara dan alat yang digunakan pelaku untuk membobol SMKN 1 Raya tersebut, pelaku masih terbilang amatiran. Diterangkannya, pelaku diduga masuk dari jendela kamar mandi dan menjebol asbes kemudian berjalan melalui asbes tersebut dan masuk ke ruang bendahara.

Pelaku kemudian mencoba mencongkel pintu brankas, karena keterbatasan alat pelaku diduga mengalami kesulitan dan akhirnya kabur. "Alat yang diduga dipergunakan pelaku yakni satu besi bulat kecil dan penggaris besi, untuk keperluan penyelidikan alat itu kita bawa sebagai barang bukti," katanya.

Amatan METRO, pihak sekolah mencoba membuka paksa brankas tersebut untuk memastikan bahwa uang yang ada di dalamnya masih utuh. Hampir lebih satu jam pihak sekolah baru berhasil membukanya dengan menggunakan alat pemotong besi. Begitu dibuka dan dinyatakan masih utuh, para guru yang menyaksikan pembukaan brankas tersebut langsung saling berjabat tangan sebagai ucapan syukur. "Syukurlah uangnya masih utuh," kata salah seorang guru. (hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Jumat, 02 Juli 2010

SIMALUNGUN-METRO; Tingkat kehadiran pegawai di Pemkab Simalungun menurun drastis. Akibatnya, sejumlah Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pamatang Raya tampak sepi. Bahkan ada kantor SKPD yang tidak tampak satupun pegawainya.

Amatan METRO, Kamis (1/7) di perkantoran SKPD, hanya kantor Disdik dan Bappeda yang kehadiran pegawainya ramai. Di halaman sebuah SKPD tampak dua unit sepedamotor dan ketika dilihat ke dalam kantor, tak satu pun ruangan yang ada pegawainya.


Salah seorang warga yang tinggal di komplek perkantoran itu mengatakan, pegawai jarang masuk kantor diperkirakan hari Kamis dan Jumat. "Kalau hari Kamis kadang-kadang masih ada yang hadir, beda dengan hari Jumat kadang tidak ada masukkerja," katanya seraya minta identitasnya tidak ditulis.

Menurut pedagang makanan ini, Kamis dan Jumat dia juga sering tidak membuka warungnya karena tidak ada pembeli. "Untuk apa warung dibuka kalau pegawai di sini tidak ada yang masuk. siapa yang mau beli?" katanya.

Hal senada dikatakan salah seorang sopir angkutan umum yang biasa keluar masuk kompleks SKPD mengantar pegawai. Saat bercerita dengan rekannya sesama sopir di salah satu warung kopi di Pematang Raya, mereka mengatakan kehadiran pegawai yang sangat minim. "Hari ini cuma dua pegawai yang naik ke angkotku lae. Saya heran akhir-akhir ini pegawai kok jarang masuk ya?" katanya.

Sementara itu, Jhon Der Wilson Sinaga Aktivis LSM Anti Korupsi ditemui di kediamannya di Sondi Raya mengatakan, ketidakhadiran pegawai saat jam kerja sudah masuk dalam kategori korupsi. Korupsi yang dimaksud Jhonder, korupsi waktu yang dapat merugikan negara karena pegawai digaji dengan anggaran negara. "Jangan salah, korupsi itu tidak hanya menyelewengkan anggaran, tidak hadir saat jam kerja tanpa alasan yang jelas juga namanya korupsi," katanya tegas.

Diterangkannya tidak hadir saat jam kerja masuk sebagai tindakan korupsi, karena sudah memenuhi unsur-unsur pidana korupsi yakni perbuatan yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan keuangan negara. (hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Doma ongga nasiam naik becak i raya?anggo domma, mungkin ongga do nasiam manaiki becak ni bang rifai..Tapi ibotoh nasiam do gelah ise rifai on...?
Jan Rifai Sinaga, asal hun pasar gostong, lulusan SMP GKPS 1 (1996), SMU GKPS ( 1999 ) na keseharian ni manarik becak, tapi memiliki bahat prestasi.
Age pe sibuk manarik becak, tapi i soppat kon do tong latihan hu siattar.

Kick Boxing, ai ma olah raga bela diri na imaen kon ni bang Rifai on...doma bahat prestasi na iperoleh abang Rifai on, baik daerah maupun nasional. Na terakhir ia aima salah satu atlit Kick Boxing na mewakili sumatera utara untuk bertanding i jogjakarta bani akhir bulan mei 2010.
Bani pertandingan ai,abang Rifai mengalami cedera, retak do tangan ni,,,sehingga pertandingan lang boi i lanjut kon,,,,


foto sanggah ronsen i rumah sakit...


4 halak(seragam) on ma na mewakili sumatera utara sanggah tanding i i jogja
foto bersama guru besar

Tapi sayang tumang,,sepertini pemerintah daerah, lape dong taridah perhatian ni bani abang on,, lape dong taridah kepedulian bani atlit na membawa nama daerah sandiri...
Atlit ni bersusah payah sampe cedera, tapi pemerintah daerah cuman diam saja,,,

age pe sonai pemuda simalungun, tetap semangat, raih lah mimpimu..


video sanggah abang rifai maen i jogja,,,abang rifai sebelah kiri, si etekan,,




berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon