sponsor

Select Menu

Favourite

Berita

Budaya

Berita Utama

Popular

Kategori Berita

Comments

Advertisement

Berita Pilihan

Newsletter

Hi There, I am

SLIDE1

Bupati Simalungun

Pematang Raya

Pematang Siantar

Pendidikan

Politik

Kaos Simalungun

VIDEO

SIMALUNGUN-Pelantikan Bupati Simalungun terpilih yang akan dilangsungkan 28 Oktober mendatang, disepakati menggunakan adat Simalungun. Selain itu, seluruh anggota dewan yang hadir saat pelantikan, wajib menggunakan pakaian adat Simalungun lengkap.


Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV Drs Johalim Purba kepada Metro Siantar(grup Sumut Pos) Rabu (13/10). Dijelaskannya, saat ini panitia pelantikan sedang mengkoordinasikan kehadiran Ketua Presidium Partuha Maujana Simalungun Dr T Darwan Madja Purba SpM yang akan melakukan Pattapei Rudang Sihilap kepada DR JR Saragih SH MM dan Hj Nuriaty Damanik SH dalam upacara adat Simalungun. “Yang kita sepakati, pelantikan tetap dilakukan sesuai yang diatur perundang-undangan, setelah itu selesai baru dilanjutkan dengan upacara pelantikan menurut adat Simalungun,” terangnya.

Terpisah, seorang anggota dewan yang mendukung pelantikan Bupati Simalungun dengan adat Simalungun, Agus Salim mengatakan, saat ini Ketua DPRD Binton Tindaon maupun Sekretaris Dewan Frisdar Sitio pergi menemui gubernur untuk mendiskusikan jadwal pelantikan maupun tata cara pelantikan. “Ketua DPRD dan Sekwan sudah ke Medan menemui Gubernur minta petunjuk dalam pelantikan yang akan datang,” katanya. (hot/smg)


sumber : HARIAN SUMUT POS
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
JAKARTA -- Meski berstatus tahanan, Gubernur Sumut Syamsul Arifin masih punya peluang untuk melantik Bupati-Wakil Bupati Simalungun, DR JR Saragih SH MM dan Wakil Bupati dan Hj Nuriaty Damanik SH yang memenangkan pemilukada 2010. Hanya saja, tergantung penyidik KPK, apakah Syamsul diberikan izin meninggalkan rutan untuk melantik JR-Nur atau tidak.


Mendagri Gamawan Fauzi menjelaskan, ada tiga alternatif yang bisa dilakukan terkait agenda pelantikan JR-Nur yang dijadwalkan 28 Oktober mendatang. Pertama, dilantik mendagri dengan alasan Syamsul berhalangan. "Kedua, dilantik oleh Pak Gubernur tapi seizin KPK, seperti Pak Ismeth ikut pilkada di Kepri ," terang Gamawan Fauzi melalui layanan pesan singkat (SMS) yang diterima JPNN, kemarin sore.

Alternatif ketiga, lanjut mantan gubernur Sumbar itu, Syamsul sebagai gubernur memberikan mandat kepada Wagub Sumut Gatot Pudjo Nugroho untuk melantik pasangan JR-Nur. Mengenai alternatif mana yang paling mungkin, Gamawan mengatakan, pihaknya masih harus menunggu pembicaraan dengan DPRD Simalungun. "Nanti kita bahas dengan DPRD setempat," kata mantan bupati Solok itu.

Seperti diketahui, Gubernur Kepri Ismeth Abdullah sempat diberikan izin untuk pulang ke Batam menggunakan hak suaranya saat pemilukada gubernur Kepri 2010. Hanya saja, yang memberikan izin bukan KPK, melainkan pengadilan tipikor, karena saat itu Ismeth yang tersandung perkara korupsi mobil damkar itu sudah berstatus terdakwa.

Jubir KPK Johan Budi SP pernah mengatakan, izin hanya diberikan bila dalam posisi urget. Misalnya orang tua meninggal dan menikahkan anak. Itupun hanya beberapa jam dengan pengawalan super ketat.

"KPK pernah mengeluarkan izin pada Adner Sirait (dugaan kasus suap hakim PT DKI, red) ketika orangtuanya meninggal. Izinya dua hari karena lokasi di Sumatera Utara. Kemudian Nasaruddin Syamsuddin (kasus korupsi di KPU, red) yang menikahkan anaknya. Karena lokasinya dekat, izinnya hanya sekitar dua jam. Begitu selesai menikahkan langsung dibawa lagi ke tahanan," kata Johan.

Pemberian izin ini, jelasnya, diberikan di hari itu juga yaitu saat pemakaman dan akad nikah. "Karena ini menyangkut hak asazi manusia juga maka KPK memberikan izin," ucapnya. Walikota Tomohon Jefferson Rumajar alias Epe yang berstatus tahanan juga mengajukan izin ke KPK untuk ikut pilkada baru-baru ini, namun tidak dikabulkan. (sam/jpnn)


sumber : JPNN
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

TANAH JAWA-METRO; Ratusan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Asosiasi Maujana dari sembilan kecamatan di Kabupaten Simalungun, yakni Tanah Jawa, Hatonduhan, Jawa Maraja Bah Jambi, Hutabayuraja, Jorlang Hataran, Dolok Pardamean, Girsang Sipangan Bolon, Bosar Maligas, dan Ujung Padang, sepakat mekar dari Kabupaten Simalungun dan membentuk kabupaten baru dengan nama Simalungun Bona.

Rapat dilaksanakan Kamis (21/10) di Ruang Harungguan Kantor Camat Tanah Jawa, dipimpin seorang anggota DPRD Simalungun dari daerah pemilihan (dapem) III, Manandus Sitanggang SSos dan Maringan Turnip. Keputusan rapat, seluruh peserta sepakat tujuan pemekaran adalah mempercepat pembangunan di Simalungun Bona yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Hasil rapat juga memutuskan jika nantinya Kabupaten Simalungun Bona sudah terbentuk, maka ibukotanya adalah Tanah Jawa.

Manandus Sitanggang dalam sambutannya mengatakan, pemekaran bertujuan mempercepat roda perekonomian masyarakat, serta roda pembangunan di Simalungun Bona, yang selama ini masih jauh ketinggalan dengan kecamatan lainnya di arah Simalungun bawah.

"Dengan adanya pemekaran dari Kabupaten Simalungun menjadi Simalungun Bona, mempercepat pembangunan dan mempercepat perekonomian masyarakat," kata Manandus.

Dijelaskannya, rapat ini digelar sebagai bukti adanya keinginan masyarakat, khususnya dari sembilan kecamatan. Yang jelas, tambahnya, tidak ada provokator dalam kegiatan ini.

Tokoh masyarakat Hatonduhan, Paber Manurung juga sepakat tujuan pemekaran adalah untuk percepatan pembangunan di wilayah mereka, yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Wilayah kami sangat jauh ketinggalan dalam bidang pembangunan infrastruktur, pertanian, sarana prasarana jalan, pendidikan, dan bidang lainnya dengan daerah lain di Kabupaten Simalungun. Untuk itu, tujuan pemekaran ini untuk mencapai hal yang sama atau melebihinya," beber Paber.

Sementara tokoh masyarakat Tanah Jawa, Abdul Karim Nasution juga sepakat dengan hasil rapat.

"Jika tujuan ini tercapai, maka proses pemerintahan, proses pembangunan, dan proses administrasi pemerintahan akan lebih cepat dan tepat. Apalagi ibukota kabupaten di Tanah Jawa," ujarnya. (iwa)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Akan Memilih Pengurus DPP Partuha Maujana Simalungun 2010-2015

Pematangsiantar (SIB)
Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partuha Maujana Simalungun (PMS) Dr Darwan Madja Purba SpM, Jumat (22/10) di Auditorium Universitas Simalungun Jalan Sisingamangaraja Barat – Kampus USI Pematangsiantar, akan memberikan bimbingan/pengarahan dan sekaligus membuka resmi Mubes (Musyawarah Besar) Harungguan Bolon (HB) PMS (Partuha Maujana Simalungun). Tema: “Meneguhkan jati diri Simalungun” dan subtema “ Melalui Harungguan Bolon kita rajut kebersamaan Simalungun”.

Demikian St Baren A Purba SH, Koordinator Seksi Undangan/Kepesertaan/Publikasi/Dokumentasi Mubes Harungguan Bolon PMS di Pematangsiantar, Rabu (20/10) kepada SIB. Harungguan Bolon PMS akan berlangsung Jumat dan Sabtu (22-23 Oktober 2010) antara lain akan mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus DPP PMS yang selanjutnya ditanggapi oleh peserta. Harungguan Bolon juga akan memilih pengurus DPP PMS periode 2010-2015.

Dikatakan, acara pembukaan dilaksanakan, Jumat (22/10) diawali upacara nasional dan hening cipta, hymne Habonaron Do Bona, laporan panitia pelaksana oleh Drs Alexius Purba (Ketua Umum Panitia), sambutan Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin SE dan pengarahan/pembukaan Mubes Harungguan Bolon PMS oleh Dr Darwan Madja Purba SpM dilanjutkan dengan seminar : Kepahlawanan Simalungun dan kerajaan-kerajaan yang ada di Simalungun.

Menurut St Baren A Purba SH, Mubes Harungguan Bolon PMS hari pertama Jumat (20/10) selesai acara pembukaan dilanjutkan dengan pengesahan Pimpinan Sidang Harungguan Bolon, pengesahan tata tertib Harungguan Bolon dan pembacaan laporan pertanggungjawaban dari DPP PMS yang dilanjutkan tanggapan dari peserta.

Hari kedua, Sabtu (23/10) pembentukan 5 komisi yakni komisi 1 (organisasi), komisi 2 (program kerja), komisi 3 (adat Simalungun), komisi 4 (tata busana dan seni Simalungun) serta komisi 5 (pengembangan budaya Simalungun). Selesai pembentukan komisi-komisi dilanjutkan dengan rapat-rapat komisi/pleno komisi-komisi. Harungguan Bolon dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Umum DPP Partuha Maujana Simalungun dengan penetapan formatur dan pengesahan susunan pengurus DPP PMS masa bhakti 2010-2015, pelantikan pengurus yang baru serta pemberian Piagam Penghargaan kepada 25 tokoh Simalungun.
Menurut St Baren A Purba SH selanjutnya diadakan acara penutupan Mubes Harungguan Bolon PMS yang direncanakan ditutup Gubsu/Bupati dan diakhiri dengan penampilan hiburan kepada peserta Mubes. (S1/h)



sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Dirangkai Adat Simalungun
SIMALUNGUN–METRO; Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Simalungun terpilih DR JR Saragih SH MM-Hj Nuriaty Damanik SH (JR-Nur), dipastikan sesuai jadwal, yakni Kamis (28/10) pukul 14.00 WIB, bersamaan dengan berakhirnya jabatan Bupati-Wakil Bupati Drs H Zulkarnain Damanik MM–Pardamean Siregar SP.


Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon SPd melalui telepon, Rabu (13/10) malam, usai bertemu Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) di Medan.

"Dipastikan (pelantikan) tanggal 28 Oktober pukul 14.00 WIB, langsung dihadiri Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin SE. Jadwalnya dibuat siang hari karena bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda," katanya.



Dirangkai Adat Simalungun

Untuk pelantikan JR-Nur, disepakati dirangkai adat Simalungun. Selain itu, seluruh anggota DPRD yang hadir wajib mengenakan pakaian adat Simalungun lengkap.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Simalungun, Drs Johalim Purba kepada METRO, Rabu (13/10). Dijelaskannya, saat ini panitia pelantikan sedang mengoordinasikan kehadiran Ketua Presidium Partuha Maujana Simalungun (PMS) Dr T Darwan Madja Purba SpM. Dijadwalkan, Darwan melakukan Pattapei Rudang Sihilap (pelantikan) kepada DR JR Saragih SH MM-Hj Nuriaty Damanik SH (JR-Nur) dalam upacara adat Simalungun.

"Yang kita sepakati, tetap yang pertama dilakukan pelantikan resmi yang diatur aturan perundang-undangan. Setelah itu selesai, baru dilanjutkan dengan upacara pelantikan menurut adat Simalungun," terangnya.

Terpisah, anggota DPRD yang turut mendukung pelantikan bupati dirangkai adat Simalungun, Agus Salim SpdI MM mengatakan, Ketua DPRD Binton Tindaon SPd maupun Seretaris Dewan (Sekwan) Frisdar Sitio SE telah berangkat menemui Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) untuk mendiskusikan jadwal pelantikan maupun tata cara pelantikan.

Untuk persiapan pelantikan agar lebih maksimal, pihaknya bersama panitia akan menggelar pertemuan kembali.

"Agar pelantikan nantinya berjalan baik, kami masih akan melakukan pertemuan untuk membicarakannya, termasuk tata cara pelantikan," terangnya. (esa/hot)




sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Konser Paduan Suara Ivory GKPS Sukses

Pujian itu... bagai air mengalir di tempat gersang. Menumbuhkan semangat hidup pada hati yang tandus, lesu tanpa gairah. Bagai merdunya kicauan burung menyambut fajar. Semuanya bersatu mengajak kita melangkah menapaki hidup dengan penuh harapan.

Pholmer Saragih-Siantar

Demikianlah penggalan sambutan Pimpinan Pusat GKPS yang diwakili Sekjend GKPS, Pdt El Imanson Sumbayak pada acara The 2nd Annual Concert Paduan Suara Anak Inggou Victory (Ivory) GKPS di International Convention Hall Pematangsiantar, Sabtu, (9/10) kemarin.



Acara disaksikan ribuan penonton, membuat semangat anak-anak Ivory maksimal menampilkan 20 lagu rohani, lagu daerah dan lalu pop dengan padu. Segmen pertama menambpilkan lagu-lagu rohani dari berbagai genre musik ini membuat penonton berdecak kagum dan bersemangat. Apalagi, sang dirigen mengajak penonton untuk bernyanyi bersama yang membuat suasana konser semakin hangat dan antusias.

Segmen kedua menampilkan lagu-lagu daerah sebagai penghargaan kepada orangtua. Luapan emosi penonton memuncak di pertengahan segmen kedua ini. Konser diakhiri penampilan kolaborasi anggota inti dan anggota pembinaan yang baru diseleksi bulan Agustus lalu, dengan membawakan lagu siya hamba dan masithi. Tak terbendung lagi tepuk tangan penonton yang mengikuti irama lagu tersebut.

Dirigen sekaligus Koordinator Pusat Pengembangan Liturgi dan Musik Gereja(PPLMG- GKPS), Roynaldo H Saragih B ChM menyampaikan rasa hormat dan berterimakasih kepada Pimpinan Pusat GKPS yang tetap konsisten membantu PPLMG-GKPS menyelenggarakan pembinaan jemaat khususnya anak-anak dalam bidang seni yang bertujuan membentuk karakter dan kepribadian yang dapat diandalkan sebagai generasi gereja dan bangsa di masa depan.

Bunga penghargaan juga disampaikan kepada para donateur, pihak-pihak yang sangat membantu pelaksanaan konser dan tamu/undangan, sebagai wujud rasa terimakasih anak anak Inggou Victory.

Roynaldo Saragih, sebagai salah seorang pelaku seni yang merupakan tamatan Institute Musik di Manila, Filipina itu mengharapkan agar bidang seni diberikan perhatian oleh seluruh pihak. Bukan hanya lembaga keagamaan, tetapi juga diharapkan peran aktif pemerintah. Karena pembinaan dalam bidang seni adalah salah satu cara membentuk kepribadian setiap generasi bangsa.

Pria dengan ciri khas rambut gondrong inipun menutup wawancaranya bersama liputan Metro dengan menyampaikan ucapan terimakasih juga kepada, Wali kota Pematangsiantar, Ketua DPRD Simalungun, Pimpinan Gereja (Bishop GMI Wilayah I dan GPIB), Dandim 0207/Simalungun, Anggota DPRD Simalungun, Para Assisten Kota di Kota Siantar, para pimpinan SKPD Pemkab Simalungun, Camat Jorlang Hataran, dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

"Apabila ada kekurangan, kami mohon dimaafkan. Kiranya konser tahun ini membawa kedamaian dan berita sukacita bagi seluruh hadirin yang datang," harapnya. (***)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

SIMALUNGUN-METRO; Surat Keputusan (SK) pengangkatan DR JR Saragih SH MM-Hj Nuriaty Damanik SH (JR-Nur) sebagai Bupati-Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015 sudah ditandatangani Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi. Hal itu disampaikan langsung JR Saragih ketika ditemui METRO di kediaman pribadinya di Hapoltakan Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Selasa (12/10). Kemarin, JR langsung menunjukkan fotokopi SK bernomor 131.12-764 tahun 2010 tertanggal 5 Oktober 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Dalam SK tersebut, memuat pemberhentian secara hormat Drs HT Zulkarnain Damanik MM sebagai Bupati Simalungun periode 2005-2010 dan pengangkatan DR JR Saragih SH MM sebagai Bupati Simalungun periode 2010-2015.

"Fotokopi SK ini sudah saya terima tanggal 5 Oktober. Sementara aslinya ada pada Kabiro Otda Pemprovsu, Drs Bukit Tambunan, yang akan diserahkan langsung kepada saya saat pelantikan nanti," katanya.

Masih kata JR, fotokopi SK tersebut juga sudah diserahkan kepada Asisten I Pemkab Simalungun dan Ketua DPRD Simalungun.

Hadiri Rapat Persiapan Pelantikan

Kemarin sore, JR Saragih menghadiri rapat panitia pelantikan Bupati Simalungun. Dengan mengenakan baju safari coklat, JR tiba di gedung DPRD Simalungun sekitar pukul 16.45 WIB, dan langsung memasuki ruang kerja Ketua DPRD Binton Tindaon SPd, dan diikuti panitia pelantikan serta beberapa anggota DPRD.

Salah seorang anggota DPRD kepada METRO mengatakan, "Pak JR Saragih hadir untuk mengetahui persiapan pelantikan dirinya sebagai Bupati Simalungun. Untuk lengkapnya, nanti saja ya usai rapat," katanya sambil berlalu.

Pakai Adat Simalungun

Adanya permintaan sejumlah tokoh masyarakat agar pelantikan Bupati Simalungun 28 Oktober mendatang dirangkai adapt Simalungun, mendapat respon dari anggota DPRD. Sekretaris Komisi IV DPRD Simalungun yang membidangi Adat Budaya, Agus Salim SPdI MM, Selasa (12/10) mengaku mendukung penuh usulan tersebut.

Menurutnya, dengan menggunakan adat Simalungun dalam pelantikan bupati, merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya Simalungun.

"Saya ini wakil rakyat dari etnis Jawa yang mendukung penuh usulan pelantikan Bupati Simalungun dengan nuansa adat Simalungun," katanya.

Ia berharap seluruh anggota DPRD Simalungun memberikan respon positif atas usulan tersebut. Respon yang dimaksudkannya, dengan mendukung usulan tersebut.
"Saya kira tidak ada alasan untuk tidak mendukung usulan itu," tukasnya. (hot)



JR Saragih Temui Menteri PU

Laporkan Kerusakan Jalan di Simalungun

Meskipun belum dilantik sebagai Bupati Simalungun, namun DR JR Saragih SH MM sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi Kabupaten Simalungun. Jumat (8/10) lalu, JR menemui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dr Ir Djoko Kirmanto di Jakarta. Kepada Menteri PU, JR menyampaikan kondisi jalan di Simalungun, yang sekitar 70 persen rusak parah dan sedang.

Kepada METRO, JR Saragih di kediamannya di Hapoltakan Raya, Kecamatan Raya, Selasa (12/10) mengatakan, dalam pertemuan di kantor Kementerian PU, ia menyampaikan, dari 1.900-an kilometer panjang jalan di Kabupaten Simalungun, sekitar 70 persen mengalami rusak berat dan sedang. Hal itu terjadi karena anggaran yang tersedia untuk perbaikan jalan selama ini sangat minim.

"Dalam pertemuan dengan Pak Menteri, sudah saya sampaikan agar kiranya dari Kementerian PU dapat membantu untuk mengatasi persoalan jalan di Simalungun," kata Bupati Simalungun terpilih itu, seraya menambahkan, Mneteri PU berjanji membantu perbaikan jalan di Simalungun

Masih kata JR, dalam visi dan misi yang disampaikannya saat kampanye Pemilukada Simalungun lalu, perbaikan sarana jalan merupakan prioritas utama. Sebab jalan yang rusak dapat memengaruhi semua sektor. Dicontohkannya, sektor pariwisata. Rendahnya minat turis lokal maupun mancanegara berkunjung ke daerah tujuan wisata di Simalungun karena kondisi jalan yang rusak.

"Bagaimana pariwisata kita bisa maju jika tidak didukung sarana jalan yang memadai," katanya.

JR juga menyinggung, selama ini pembangunan jalan di Simalungun banyak tidak tepat sasaran. Di sejumlah kecamatan, katanya, pembangunan jalan tidak memperhitungkan jenis kendaraan yang melintas.

"Di Ujung Padang misalnya, jalan dibangun dengan standar jalan pedesaan. Padahal kendaraan yang melintas truk besar dan sudah bisa dipastikan jalan cepat rusak," tandasnya.

Ia pun mengatakan, di awal bertugas sebagai Bupati Simalungun, ia akan serius membenahi kondisi jalan yang dinilainya butuh perhatian serius.

"Kepercayaan yang diberikan masyarakat Simalungun kepada saya sebagai Bupati Simalungun merupakan amanah yang harus saya emban untuk menyejahterakan masyarakat Simalungun," katanya. (hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon


SILOU KAHEAN, METRO; Insentif guru untuk periode Januari hingga Juni 2010 yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Sumatera melalui bantuan daerah bawahan sebesar Rp60 ribu per bulan belum dibayarkan kepada guru PNS dan non PNS di Silou Kahean, Kabupaten Simalungun.

Belum cairnya insentif tersebut membuat para guru bingung karena mereka telah menandatangi tanda terima penerimaan uang dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Simalungun


E Saragih salah seorang guru PNS di Silou Kahean, Selasa (12/10) mengatakan, Agustus lalu bendahara sekolah meminta para guru untuk menandatangani tanda terima pencairan uang insentif tersebut. "Bendahara meminta kami menandatangai tanda terima sedangkan uangnya sudah masuk kerekening. Dalam tanda terima itu juga tercantum nomor rekening masing-masing guru," katanya. Namun setelah dicek beberapa kali, ternyata insentif tersebut belum juga cair

Lebih lanjut Saragih menuturkan, jika sejak awal guru-guru sudah bingung dengan kebijakan pencairan insentif tersebut karena guru-guru harus membuka dua rekening di tempat yang berbeda. "Pada pendataan pertama, kami disuruh buka rekening di sembarang bank yang online. Namun beberapa bulan kemudian untuk pendataan yang sama kami disuruh membuka rekening lagi, kali ini ke tabungan e-Batara Pos di Kantor Pos, membingungkan dan merepotkan," lanjutnya.

H Purba, salah seorang guru mengatakan hal yang sama. Menurutnya, dalam rapat kerja guru se-kecamatan beberapa waktu lalu, perwakilan dari Dinas Pendidikan Simalungun mengatakan, insentif tersebut akan dicairkan Agustus lalu. "Perwakilan Dinas Pendidikan mengatakan, insentif akan dicairkan pada awal Agustus namun hingga kini belum juga cair. Ini menimbulkan keresahan bagi kami karena merasa dipermainkan," tukasnya.

Salah seorang bendahara sekolah yang enggan namanya dikorankan, mengaku jika beberapa guru telah menandatangani tanda terima penerimaan insentif tersebut. "Namun belum saya setorkan ke Dinas Pendidikan karena tidak semua guru mau menandatangani," katanya.

DPRD Salahkan Disdik

Menanggapi keluhan guru Ketua Komisi IV DPRD Simalungun, Drs Johalim Purba yang dihubungi, Selasa, (12/10) mengaku telah menerima keluhan guru tentang tertundanya pencairan insentif. "Sudah kita bahas di DPRD Simalungun, diduga ini kesalahan Dinas Pendidikan," katanya.

Drs Johalim Purba meminta agar Pemkab segera mencairkan insentif tersebut. "Jangan permainkan hak guru karena itu sama dengan melecehkan harkat dan martabat guru. Bisa-bisa proses belajar mengajar terganggu sehingga siswa telantar," tegasnya. (hp)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Ibu-ibu Takut ke Ladang
SIMALUNGUN-METRO; Merebaknya informasi telah masuknya beberapa pria bersenjata api (senpi) ke sejumlah wilayah di Kabupaten Simalungun, membuat kaum ibu takut ke ladang sendirian. Apalagi di Marelan, Kota Medan, ada seorang ibu rumah tangga diduga diculik pria bersenpi saat berada di ladang seorang diri.


Informasi dihimpun METRO, sejak diinformasikan gerombolan pria memanggul senpi dan membawa tas ransel memasuki sejumlah wilayah di Kabupaten Simalungun, membuat warga waswa, khususnya kaum ibu. Mereka tidak berani keluar rumah, termasuk ke ladang, seorang diri.

"Ibu-ibu yang biasanya ke ladang sendiri, sejak heboh teroris masuk Simalungun, jadi terpaksa bersama suaminya. Jika tidak bersama suami, kami janjian dengan ibu-ibu yang lain untuk bersama-sama berjalan ke ladang. Apa memang betul ada teroris masuk ke Simalungun?" kata br Purba, petani kopi di Nagori Bangun Panei, Kecamatan Dolok Pardamean, kepada METRO, Selasa (12/10).

Ketakutan kaum ibu pergi ke ladang juga terjadi di Nagori Talun Kondot, Pargampualan, Banuh Raya, dan Dusun Bintang Marihat, Kecamatan Panombeian Panei. Apalagi, Senin (11/10), ada warga melapor telah melihat tiga pria bersenpi berkeliaran di wilayah tersebut.

Begitu mendengar informasi tersebut, bukan hanya kaum ibu yang ketakutan, tapi juga warga lainnya. Alhasil, masyarakat langsung menghentikan aktivitas di ladang. Namun Selasa (12/10), aktivitas warga kembali normal, setelah personel polisi yang melakukan penyisiran tidak menemukan hal-hal mencurigakan.

Salah seorang warga, Pendi Saragih (30) mengaku merasa tenang setelah sejumlah polisi dari Polres Simalungun melakukan penyisiran terhadap tiga pria bersenpi. Kata Pendi, sebelumnya masyarakat sempat ketakutan keluar rumah, apalagi ke ladang ketika mendengar informasi tiga pria bersenpi diduga teroris masuk dan berkeliaran di Kecamatan Panombeian Panei.

"Kami ketakutan keluar rumah atau pergi ke ladang, karena katanya ada tiga orang pria bersenpi berkeliaran di kampung. Tapi sekarang kami sudah merasa aman dan telah beraktivitas ke ladang," katanya.

Di tempat berbeda, Camat Panombeian Panei, Darsono Sipayung mengimbau agar masyarakat lebih tenang mengantisipasi informasi yang menyebutkan tiga pria bersenpi berkeliaran di Panombeian Panei. Sebab berawal dari informasi masyarakat tersebut, pihak kepolisian telah melakukan penyisiran untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Masyarakat jangan memperkeruh suasana. Diharapkan masyarakat tetap kondusif menanggapi informasi. Dalam hal ini masyarakat harus lebih hati-hati terhadap orang yang mencurigakan dan langsung melaporkan kepada petugas kecamatan dan jajarannya kalau ada orang-orang yang mencurigakan," tutur Darsono.

Darsono juga menyarankan agar masyarakat lebih menggiatkan kantibmas di setiap nagori untuk mengantisipasi gerak-gerik oknum yang mencurigakan. Karena dengan giatnya kantibmas, pergerakan orang-orang yang mencurigakan akan lebih mudah dideteksi.

Sementara Kapolres Simalungun Drs AKBP Marzuki MM mengatakan pihaknya telah mengerahkan sedikitnya 30 personel untuk melakukan penyisiran di setiap wilayah yang rawan dimasuki orang-orang mencurigakan.

"Untuk penyisiran di daerah yang diinformasikan ada tiga pria bersenpi berkeliaran di Kecamatan Panombeian Panei, petugas dari Polres Simalungun telah melakukan penyisiran. Namun belum menemukan orang-orang yang mencurigakan, termasuk tiga pria yang katanya bersenpi," terangnya.

Untuk mengantisipasi pergerakan kelompok bersenpi masuk ke Kabupaten Simalungun, kata Marzuki, pihaknya rutin melakukan razia, terutama di wilayah yang diduga rawan dimasuki kelompok bersenpi.

Marzuki mengimbau masyarakat lebih menjaga kekondusifan dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi masuknya teroris ke wilayah Kabupaten Simalungun. Namun jika masyarakat melihat atau menemukan orang-orang mencurigakan, dapat langsung melaporkan ke Polsek terdekat atau kepala lingkungan, pangulu, gamot, dan camat.

Bupati Simalungun Drs T Zulkarnain Damanik melalui Humas Simesono Hia juga mengimbau agar instansi kecamatan dan jajarannya melakukan pemantauan di setiap daerah dan lebih menggiatkan pos pengamanan masyarakat di setiap dusun, nagori, dan kecamatan. (osi)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Ditanam Tak Tumbuh
SIANTAR-METRO; Petani jagung di Juma Bolak, Kota Siantar yang menanam bibit jagung di lahan persil mereka di kawasan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba mengeluh. Sebab, benih jagung kemasan bermerek Nusantara I dengan logo Pusri yang mereka tanam tak bisa tumbuh.

Padahal, benih tersebut dibeli dengan harga Rp22 riibu sampai Rp23 ribu per kemasan ukuran 1 kg. Harga yang miring dibanding benih jagung bermerk lain inilah yang membuat para petani jagung banyak menggunakannya.

Ditemui di lahan pertanian jagung mereka, R br Munthe (47) mengaku kecewa dan sedih terhadap apa yang dialaminya. Sebab, tanaman jagung di lahannya seluas 6 persil atau 9 rante tak bisa tumbuh. Padahal ia sudah membeli benih merek Nusantara I Pusri sebanyak 6 kemasan atau 6 kg. R br Munthe juga mengatakan telah membayar 6 orang pekerja dengan upah Rp30 ribu per hari untuk menanam bibit di lahannya. Namun semuanya menjadi buyar setelah 11 hari benih yang ditanam tak kunjung bertunas dan tumbuh.

Menurutnya, tak hanya sekali ini menggunakan benih bermerek tersebut. Sejak 2 tahun lalu, ia juga menggunakan merek yang sama dengan hasil yang memuaskan. Namun entah mengapa musim kali ini benihnya tak bisa tumbuh.

"Memang sekali ini hancurlah semua, benih yang di tanam tak tumbuh. Padahal sudah habis uang membeli dan membayar upah. Kalau ini tak bisa penenlah aku," katanya kecewa.

Ditambahkannya, benih tersebut ditanam sejak 11 hari lalu, tepatnya Kamis (30/9). Biasanya benih akan tumbuh dan mulai bertunas sejak 3 sampai 4 hari ditanam. Namun ini sudah 11 hari berlangsung, benih tak kunjung tumbuh. Hal ini pun sudah diberitahukan kepada para penjual benih di kios pupuk Pasar Horas, namun mereka lepas tanggung jawab dan tak ada ganti rugi sama sekali.

"Kami sudah sampaikan ke penjual benih di Pasar Horas, tapi mereka buang badan. Tak ada ganti rugi sama sekali," tambahnya.

Hal yang sama juga di rasakan beberapa petani jagung lain di lokasi, seperti S Manik, P Purba dan lainnya. Bahkan br Saragih yang juga di lokasi mengatakan, benih tersebut diduga palsu atau sudah mati label namun dipalsukan oknum tertentu.

"Benih Nusantara ini ada dua macam, satu yang biasa dan satu lagi yang Pusri. Selama ini memang bagus sekali pertumbuhannya, makanya petani jagung di sini memakai yang ada logo Pusri-nya semua. Namun kali ini mengecewakan. Petani sekarang beralih kepada merek lain," kata br Saragih.

Pantauan METRO di Pasar Horas, Senin (11/10), para penjual pupuk sudah tak lagi menjual benih Nusantara berlogo Pusri tersebut. Kebanyakan pengusaha pupuk tak mengakui penjualan yang mereka lakukan, hanya saja salah seorang pekerja di usaha pupuk mengatakan, sejak banyak komplain dan keluhan warga dalam tiga hari ini, para pengusaha pupuk tak lagi menjual benih Nusantara I PUSRI tersebut.

"Mana ada yang mau ngaku, sebab dalam beberapa hari ini banyak yang datang mengeluh. Ada juga petani yang tidak terima sehingga ribut-ribut kemarin itu," tandasnya. Sementara itu Kepala Cabang PT Pusri Siantar, Desember S, yang coba ditemui di kantornya, Jalan Mataram, Siantar Barat, sedang berada di Medan. Namun setelah disambungkan oleh seorang karyawannya via ponsel, Simamora mengaku tak tahu menahu mengenai peredaran benih tersebut. Dikatakannya tahun 2008 lalu, memang ada rencana kerja sama perusahaan benih Nusantara dengan PT Pusri, namun belum jadi terealisasi. Diduga logo Pusri di kemasan benih Nusantara I tersebut dicetak pada saat itu.

Ia juga mengaku, pihaknya tidak ada memasarkan segala jenis benih terutama jagung. Sebab PT Pusri cabag Siantar hanya mendistribusikan pupuk kepada Distributor Siantar Simalungun. Untuk itu pihaknya juga dalam waktu dekat akan segera terjun ke lapangan dan mengecek langsung ke pasar untuk mengetahui kebenarannya.

"Kita tidak ada memasarkan benih. Memang tahun 2008 lalu ada rencana kerja sama PT Pusri dengan perusahaan benih Nusantara, tapi tak jadi terealisasi. Kita akan sidak ke pasar dalam waktu dekat ini," katanya. (mag-16)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon