Hari Kasih Sayang
Garama ParRaya
9:42 PM
0
Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau
disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di
mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di
Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma
didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin
membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan
dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep
macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para
pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk
"valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah
kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai
abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu
ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS)
memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine
dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya
terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi
yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih
85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20,
tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam
hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga
mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan
hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa
pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya
Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun
kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan
berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan
ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan
oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya
dan teman wanita kepada teman wanitanya.
Sejarah
Perayaan Kesuburan bulan Februari
Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan
kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno,
periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan
Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia,
sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang
dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para
pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian
setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari
membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka
jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya
bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan
mudah.
Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia
1908)[2], nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo
(orang suci) yang berbeda:
- seorang pastur di Roma
- seorang uskup Interamna (modern Terni)
- seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta
romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14
Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus.[3] Ada yang
mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli
hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus
dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St.
Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja
Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah
diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan
sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas
diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi.
Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para
muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969
sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa
yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun
pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Valentinius
Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah
seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur
pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya.
Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum.
Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius
mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat
dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua
sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa"
(apolytrosis) dan "tempat pelaminan"..."
Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus
dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana
dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama
Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules
(Percakapan Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk
inilah dikirim pada hari Santo Valentinus")
When every foul cometh there to choose his mate ("Saat
semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk
bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasangan mereka
"Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad
ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di
London.[4] Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus
diciptakan pada zaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir
(orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil
yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari
Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius
II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari
dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Hari Valentine pada era modern
Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari
Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat
kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun
1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts.
Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia
mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang
ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun
mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".)
Tradisi Hari Valentine di negara-negara non-Barat
Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing
besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka
senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela
melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di
kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka,
kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari
kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih
lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari
ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan
memberi sesuatu kembali.
Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari
Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini
ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi
Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender
kamariyah Tionghoa.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih
juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda.
Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan
pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan
mengunjungi panti asuhan di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari
sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja)
terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang
berkaitan dengan valentine.
No comments