Paripurna Istimewa DPRD Simalungun JR-Nur Duduk Bersebelahan
Garama ParRaya
4:24 PM
0
RAYA – Bupati Simalungun JR Saragih dan Wakil Bupati Nuriaty Damanik hadir dalam Paripurna Istimewa DPRD Simalungun mendengarkan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT Kemerdekaan RI secara live, Jumat (15/8). Yang menarik adalah pasangan bupati dan wakil bupati yang pada saat pencalonan akrab dengan sebutan JR-Nur itu tampak duduk bersebelahan.
Mereka juga hadir bersamaan. Memang, hampir sepanjang paripurna keduanya tidak banyak berinteraksi. Mereka lebih fokus mendengarkan pidato presiden.
Namun, keakraban yang diperlihatkan kedua pemimpin di Simalungun itu menjadi perhatian pengunjung. “Momen bupati duduk bersebelahan dengan wakilnya memang sangat jarang terlihat. Kita juga tidak tahu mengapa demikian. Kehadiran bupati dan wakilnya secara bersebelahan sangat kita apresiasi,” ujar Direktur Eksekutif Forum untuk Transparansi Anggaran (Futra) Oktavianus Rumahorbo, Jumat (15/8).
Tapi sayang, momen yang jarang terjadi sejak mereka memimpin di Kabupaten Simalungun itu tidak disaksikan seluruh Anggota DPRD Simalungun. Kursi para anggota dewan terhormat pagi itu lebih banyak kosong.
Pantauan METRO, acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, hadir dalam paripurna istimewa itu Ketua DPRD Binton Tindaon, Wakil Ketua Ojak Naibaho, Burhanuddin Sinaga, Julius Silalahi dan Danrem 022/PT Kolonel Arm Broto Guncahyo SSos, serta unsur pimpinan daerah Simalungun lainnya.Mengenai banyaknya Anggota DPRD yang tidak hadir, mendapat kritik dari Oktavianus.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat, pidato presiden itu harusnya didengar, disimak, dianalisa karena dalam pidato itu dipaparkan banyak hal tentang program dan keuangan negara. “Jika DPRD tidak telat, maka biasanya tidak hadir. Kehadiran dewan hanya bisa mencapai 90 persen jika memang membicarakan hal-hal yang menguntungkan Dewan sendiri,” jelasnya.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditayangkan melalui televisi menyebutkan, keterangan pemerintah yang akan saya sampaikan ini adalah yang kelima dan terakhir dalam masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dan yang kesepuluh sejak awal Kabinet Indonesia Bersatu Pertama yang saya pimpin.
Presiden mengatakan, pembangunan Indonesia mengalami kemajuan dimana dalam sepuluh tahun belanja negara meningkat sekitar empat kali. “Sungguh kita patut bersyukur, dalam sepuluh tahun terakhir ini, pembangunan di tanah air kita mengalami kemajuan yang menggembirakan.
Pada tahun 2004, total belanja negara adalah sebesar Rp427,2 triliun. Pada tahun 2014 ini, angka tersebut mencapai Rp1.876,9 triliun. Berarti, dalam sepuluh tahun belanja negara meningkat sekitar empat kali lipat. Selama sepuluh tahun terakhir, anggaran kesehatan meningkat sekitar 8 kali lipat, dari Rp8,1 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp67,9 triliun pada tahun 2014.
Pada kurun waktu yang sama, anggaran pendidikan meningkat 6 kali lipat dari Rp62,7 triliun menjadi Rp375,4 triliun, anggaran untuk infrastruktur meningkat hampir 11 kali lipat dari Rp18,7 triliun menjadi Rp206,6 triliun, dan anggaran untuk ketahanan pangan meningkat hampir 7 kali lipat dari Rp10,7 triliun menjadi Rp72,4 triliun,” jelasnya.
Presiden mengatakan, tahun 2015 sebagai pelaksaan pertama RPJMN akan mengalokasikan dana desa sebesar 10 persen dengan merelokasi anggaran belanja pusat yang berbasis pusat.
“Dalam tahun 2015, sebagai tahun pertama pelaksanaan RPJMN 2015-2019 dan sekaligus konsekuensi atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, selain Dana Transfer ke Daerah, kepada daerah juga akan dialokasikan ‘Dana Desa’ melalui relokasi anggaran belanja pusat yang berbasis desa. Selanjutnya, untuk pemenuhan Dana Desa sebesar 10 persen dari dan di luar anggaran transfer ke daerah akan dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
Presiden juga menyampaikan, sesuai mandat konstitusi anggaran pendidikan telah mencapai 20 persen lebih dari APBN. Namun, Presiden mengingatkan, penambahan anggaran saja tidak otomatis menjamin suksesnya pendidikan. “Yang penting itu adalah akses dan kualitas pendidikan harus terus terjamin di semua tingkatan,” katanya.
Di akhir pidatonya Presiden menyebutkan, menutup dua periode masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, dengan hati yang tulus menyampaikan ucapan terima kasih. (rah/dro)
sumber : http://www.metrosiantar.com/jr-nur-duduk-bersebelahan/
Mereka juga hadir bersamaan. Memang, hampir sepanjang paripurna keduanya tidak banyak berinteraksi. Mereka lebih fokus mendengarkan pidato presiden.
Namun, keakraban yang diperlihatkan kedua pemimpin di Simalungun itu menjadi perhatian pengunjung. “Momen bupati duduk bersebelahan dengan wakilnya memang sangat jarang terlihat. Kita juga tidak tahu mengapa demikian. Kehadiran bupati dan wakilnya secara bersebelahan sangat kita apresiasi,” ujar Direktur Eksekutif Forum untuk Transparansi Anggaran (Futra) Oktavianus Rumahorbo, Jumat (15/8).
Tapi sayang, momen yang jarang terjadi sejak mereka memimpin di Kabupaten Simalungun itu tidak disaksikan seluruh Anggota DPRD Simalungun. Kursi para anggota dewan terhormat pagi itu lebih banyak kosong.
Pantauan METRO, acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, hadir dalam paripurna istimewa itu Ketua DPRD Binton Tindaon, Wakil Ketua Ojak Naibaho, Burhanuddin Sinaga, Julius Silalahi dan Danrem 022/PT Kolonel Arm Broto Guncahyo SSos, serta unsur pimpinan daerah Simalungun lainnya.Mengenai banyaknya Anggota DPRD yang tidak hadir, mendapat kritik dari Oktavianus.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat, pidato presiden itu harusnya didengar, disimak, dianalisa karena dalam pidato itu dipaparkan banyak hal tentang program dan keuangan negara. “Jika DPRD tidak telat, maka biasanya tidak hadir. Kehadiran dewan hanya bisa mencapai 90 persen jika memang membicarakan hal-hal yang menguntungkan Dewan sendiri,” jelasnya.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditayangkan melalui televisi menyebutkan, keterangan pemerintah yang akan saya sampaikan ini adalah yang kelima dan terakhir dalam masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dan yang kesepuluh sejak awal Kabinet Indonesia Bersatu Pertama yang saya pimpin.
Presiden mengatakan, pembangunan Indonesia mengalami kemajuan dimana dalam sepuluh tahun belanja negara meningkat sekitar empat kali. “Sungguh kita patut bersyukur, dalam sepuluh tahun terakhir ini, pembangunan di tanah air kita mengalami kemajuan yang menggembirakan.
Pada tahun 2004, total belanja negara adalah sebesar Rp427,2 triliun. Pada tahun 2014 ini, angka tersebut mencapai Rp1.876,9 triliun. Berarti, dalam sepuluh tahun belanja negara meningkat sekitar empat kali lipat. Selama sepuluh tahun terakhir, anggaran kesehatan meningkat sekitar 8 kali lipat, dari Rp8,1 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp67,9 triliun pada tahun 2014.
Pada kurun waktu yang sama, anggaran pendidikan meningkat 6 kali lipat dari Rp62,7 triliun menjadi Rp375,4 triliun, anggaran untuk infrastruktur meningkat hampir 11 kali lipat dari Rp18,7 triliun menjadi Rp206,6 triliun, dan anggaran untuk ketahanan pangan meningkat hampir 7 kali lipat dari Rp10,7 triliun menjadi Rp72,4 triliun,” jelasnya.
Presiden mengatakan, tahun 2015 sebagai pelaksaan pertama RPJMN akan mengalokasikan dana desa sebesar 10 persen dengan merelokasi anggaran belanja pusat yang berbasis pusat.
“Dalam tahun 2015, sebagai tahun pertama pelaksanaan RPJMN 2015-2019 dan sekaligus konsekuensi atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, selain Dana Transfer ke Daerah, kepada daerah juga akan dialokasikan ‘Dana Desa’ melalui relokasi anggaran belanja pusat yang berbasis desa. Selanjutnya, untuk pemenuhan Dana Desa sebesar 10 persen dari dan di luar anggaran transfer ke daerah akan dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
Presiden juga menyampaikan, sesuai mandat konstitusi anggaran pendidikan telah mencapai 20 persen lebih dari APBN. Namun, Presiden mengingatkan, penambahan anggaran saja tidak otomatis menjamin suksesnya pendidikan. “Yang penting itu adalah akses dan kualitas pendidikan harus terus terjamin di semua tingkatan,” katanya.
Di akhir pidatonya Presiden menyebutkan, menutup dua periode masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia, dengan hati yang tulus menyampaikan ucapan terima kasih. (rah/dro)
sumber : http://www.metrosiantar.com/jr-nur-duduk-bersebelahan/
No comments