Simalungun Berbenah Simalungun Semakin Mantab, APBD 2010 Hanya Rp 1 T Lebih, Kini Rp 2 T Lebih
Garama ParRaya
9:00 AM
0
SIMALUNGUN.SIMANTAB.com - Kabupaten Simalungun berbenah dan semakin makmur, adil, nyaman, taqwa, aman serta berbudaya (Mantab). Ini dibuktikan dari nilai pendapatan dan pembangunan Simalungun setiap tahun semakin meningkat.
Kabupaten yang memiliki luas wilayah 4.386,60 Km2 dengan letak diatas permukaan laut sekitar 0 – 1.400 M dibawah permukaan laut yang memiliki 31 kecamatan dan jumlah nagori/desa 386 nagori ditambah 27 kelurahan yang ditopang oleh jumlah aparat pemerintahan nagori dengan total 6575 aparat.
Peningkatan pendapatan dan pembangunan dimaksud, dapat dilihat dari keadaan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun anggaran (TA), dimulai dari TA 2010 Rp 1.076.085.503.496, TA 2011 menjadi Rp 1.175.756.118.573, TA 2012 menjadi Rp 1.474. 993.386.534, TA 2013 menjadi Rp 1.561. 536. 865.667 untuk TA 2014 Rp 1.928.364.408.272 kemudian untuk TA 2015 ini meningkat menjadi Rp 2.119.420.865.442.
Melihat kenyataan peningkatan diatas, tentu saja keluar sebuah kalimat terjadinya kenaikan nilai keuangan serta pembangunan di Kabupaten Simalungun yang begitu siqnifikan. Peningkatan itu sendiri menandakan tidak staqnannya pembangunan yang ada di Simalungun, diakibatkan buah tangan kepemimpinan DR JR Saragih SH MM, selaku bupati atau orang nomor satu pada puncak kepemimpinan di pemerintahan kabupaten Simalungun.
Seiring dengan peningkatan keuangan dan pembangunan, ada berbagai aspek lain yang juga dikembangkan era kepemimpinan DR JR Saragih SH MM. Seperti diterangkan kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perangkat Nagori (BPMPN), PM Damanik, peningkatan dimaksud diantaranya dengan melakukan ‘pembedalan’ terhadap beberapa nagori atau yang kerap disebut desa.
Tujuan ‘ pembedalan’ terhadap desa sendiri, merupakan cipta ruang gerak pembangunan serta upaya pemerataan pembangunan sektor pelayanan aparatur pemerintahan desa sehingga dapat lebih melayani masyarakat hingga pada tingkatan yang terendah. ‘Pembedalan’ itu sendiri memiliki neraca peningkatan yang dimulai dari 2012 yang dahulunya ada sebanyak 345 Nagori/desa kemudian menjadi 386 Nagori dari tahun 2013 hingga 2015.
Peningkatan pembangunan desa itu, secara awam hanyalah sebuah pemekaran biasa yang tidak berbias terhadap sesuatu, namun ternyata kenyataan ini berbading terbalik dengan apa yang ada. Ini dicontohkan peningkatan dana ADD yang juga ikut melunjak tajam. Lonjakan tajam itu, seyogyanya dimamfaatkan oleh pemerintah desa guna membangun desa/ nagori mereka.
Pada tahun 2010, dana ADD di Simalungun memiliki nominal sebesar Rp 27.700.000.000 di tahun 2011 Rp 31.637.597.810, ditahun 2012 Rp 34.201.443.526, ditahun 2013 Rp 42. 874.600.000, ditahun 2014 Rp 46.070.100.000, dan ditahun 2015 menjadi Rp 85.838.153.312. Dipandang dari nilai anggaran pada nominal ADD itu, dalam artian lain semenjak kepemimpinan DR JR Saragih SM MM, jika ditotalkan maka Kabupaten Simalungun telah dikucurkan dana itu untuk masa kepemimpinannya dengan total Rp 268.321.894.648, Amazing…..!!!!.
Kejutan terhadap mata anggaran itu, ternyata belum usai sudah. Bagaimana tidak masa kepemimpinan DR JR Saragih SH MM, untuk TPAPN di Simalungun jika dihitung- hitung hingga 2015 ini telah mencapai Rp 131. 662.800.000. Kualifikasi pembagiannya dimulai dari TA 2010 dengan nominal 10.561.200.00, di TA 2011 menjadi Rp 14.376.600.000, TA 2012 Rp 14.376.600.000, TA 2013 Rp 17.784.600.000, TA 2014 Rp 23.056.200.000, TA 2015 menjadi Rp 501. 507.600.000.
TPAPN sendiri merupakan biaya yang dipergunakan untuk kenyamanan perangkat nagori dalam memberikan pelayanan. Diantaranya seperti gaji, peningkatan untuk pangulu pada tahun 2010 Rp 1000.000, 2011 hingga 2014 meningkat menjadi Rp 1.500.000, dan kemudian untuk 2015 ini menjadi Rp 3 juta.
Sekertaris Nagori, di 2010 Rp 400 ribu di tahun 2011 hingga 2013 menjadi Rp 450 ribu, ditahun 2014 menjadi Rp 550 ribu kemidian untuk tahun angaran 2015 menjadai Rp 2 juta. Untuk kepala urusan (Kaur) yang awalnya Rp 300 ribu, kemudian tahun 2011 hingga 2013 menjadi Rp 350 ribu kemudian di 2014 menjadi Rp 400 ribu dan untuk 2015 menjadi Rp 1,5 juta.
Gamot yang dahulunya 2010 hanya Rp 100 ribu kemudian ditahun 2011 hingga 2013 Rp 150 ribu, kemudian untuk 2014 meningkat menjadi Rp 200 ribu dan kini di 2015 menjadi Rp 1,1 juta. mengenai Maujana Nagori, yang awalnya tidak memiliki gaji, semenjak kepemimpinan DR JR Saragih SH MM, di tahun 2013 mendapatkan Rp 50 ribu kemudian 2014, Rp 150 ribu lalu di 2015 meningkat menjadi Rp 400 ribu.
Untuk kegiatan PNPM perdesaan dikabupaten Simalungun yang dimulai dari tahun 2010 hinggan 2015 telah menyerap anggaran sebesar Rp 78.771.615.00 kegiatan itu diutamakan untuk pembangunan infrastruktur perdesaan, meliputi peningkatan jalan desa, sarana dan prasarana air bersih, PAUD, Pustu dan simpan pinjam perempuan.
Diluar itu juga, dalam upaya membantu masyarakat berpenghasilan rendah Pemkab memiliki program bantuan stimulan swadaya (bedah rumah) yaitu untuk tahun 2012 ada sebanyak 668 unit dengan dana Rp 4 M yang bersumber dari APBN, tahun 2013 sejumlah 1689 unit dengan dana Rp 10 M dana dari APBN, kemudian di tahun 2014 ada sebanyak 200 unit dengan sumber dana hibah APBD kabupaten Simalungun sebesar Rp 3 M.
Penulis : Hardy Gunawan Daulay
Editor : Kevin Sinaga
No comments