Abu Vulkanik Sinabung Sampai ke Simalungun, Puskesmas Diminta Standby 24 Jam
Garama ParRaya
7:14 PM
0
RAYA – Gunung Sinabung yang meletus Selasa pagi (15/9) kemarin berdampak hingga ke Kecamatan Raya dan sekitarnya. Selain mengganggu kesehatan, abu vulkanik ini dikhawatirkan bisa merusak tanaman.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat layanan pesan singkat mengatakan bahwa Gunung Sinabung tiga kali meletus sejak Selasa pagi.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat layanan pesan singkat mengatakan bahwa Gunung Sinabung tiga kali meletus sejak Selasa pagi.
Erupsi pertama terjadi pukul 05.25 WIB dengan tinggi kolom erupsi 2.500 meter dan memunculkan awan panas dengan guguran sejauh 3.000 meter ke arah timur dan tenggara.
Letusan terjadi lagi pukul 05:36 WIB dengan tinggi kolom 2.000 meter dan awan panas sejauh 3.000 meter ke arah arah timur dan tenggara. Selanjutnya, pukul 08.20 WIB erupsi ketiga terjadi dengan tinggi kolom 3.000 meter dan awan panas sejauh 4.000 meter ke arah timur dan tenggara. Banyaknya abu vulkanik yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung menyebabkan Kabanjahe dan Berastagi serta wilayah Kabupaten Simalungun terguyur hujan abu.
Amantan METRO, pengendara yang datang dari arah Seribudolok hampir semuanya memakai masker. Bahkan karna debu vulkanik yang begitu pekat, beberapa apotik dipadati warga untuk membeli masker.
Siangnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun langsung membagikan masker kepada masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan, Mauresdo Purba mengatakan jumlah masker yang dibagikan sebanyak 10 ribu buah.
Lebih jauh disampaikan Mauresdo, pihaknya sudah mengontak seluruh Puskesmas untuk membagikan stok masker di wilayah kerjanya. “Kalau memang ternyata debu semakin parah, mungkin Dinkes akan mengadakan rapat khusus mengundang komite medik, membahas soal pengadaan masker dan obat-obatan untuk penyakit ISPA,” ujarnya.
“Dihimbau kepada seluruh Puskesmas lebih memaksimalkan pelayanan, standbay 24 jam di Puskesmas untuk melayani masyarakat yang terserang ISPA,” tambah Mauresdo.
Selain berdampak pada kesehatan, beberapa warga khususnya petani juga mengkhawatirkan dampak dari debu vulkanik ini terhadap tanaman. Candra Saragih, seorang warga Kelurahan Sondi Raya mengatakan, dengan adanya debu vilkanik tersebut, sangat beresiko tanaman cabainya menjadi rusak.
Sebab bila terus berlanjut, bisa mengakibatkan gagal panen.
Sebab bila terus berlanjut, bisa mengakibatkan gagal panen.
“Mudah-mudahan ini tidak terus berlanjut. Supaya tanaman petani tidak rusak,” harapnya. (ss/end/pra)
sumber : METROSIANTAR
No comments