Lagi, JR Rombak ‘Kabinet’
Garama ParRaya
12:52 AM
0
SIMALUNGUN – Bupati Simalungun kembali merombak
pejabat struktural di Pemkab Simalungun. Kamis (10/1), di halaman Kantor
Bupati Simalungun, JR Saragih melantik 74 pejabat mulai dari eselon II
hingga eselon IV.
Pada saat acara pelantikan, dalam sambutannya Bupati Simalungun DR JR
Saragih mengatkan bahwa mutasi yang dilakukan sudah melalui prosedural
yakni dari baperjakat. “Susunan ini dari Baperjakat dan saya hanya
menyetujuinya. Jadi semua ini sesuai dengan prosedural,” katanya.
DR JR Saragih kembali membuat aturan baru khususnya bagi camat bahwa
sejak tanggal 15 kantor camat harus dibuka selama 24 jam. Alasannya
bahwa Polsek, Koramil juga buka 24 jam. “Kita yang punya negara ini,
masa jadi orang lain yang jaga-jaga kita sampai 24 jam. Saya tegaskan
sejak tanggal 15 bekerja 24 jam. Kalau tidak sanggup silahkan belok
kanan,” ujar JR lagi.
Namun saat itu, seorang pegawai yang berdiri dipaling belakang
tiba-tiba lemas membuat pegawai lainnya sibuk membawanya untuk diobati.
Akan tetapi, Bupati menananggapinya dengan memarahi para SKPD yang
langsung sibuk dan mengatakan kesibukan itu dianggap tidak menghargai
para pendeta dan ustad.
“Nah
inilah, baru itu aja langsung sibuk kalian semua. Tidak menghargai
pendeta dan ustad di sini. Makanya kesehatan harus dijaga,” tambah JR
lagi dan melanjutkan kata sambuatannya. JR mengatakan bahwa di
kabinetnya ada ular berkepala dua yang kadang jadi provokator.
Sehingga diharapkan sejak pelantikan ini tidak ada lagi orang seperti
yang dimaksud. “Di sini ada saya lihat ular berkepala dua dan bebadan
dua. Jangan berpura-pura mengambil jabatan, tapi hatinya tidak tulus.
Perlu saya tegaskan jangan dipancing harimau tidur. Tentara itu tidak
pengecut, kecil, peluru saja dihadapi apalagi ngomongan,” kata Kata JR
lagi tanpa menegaskan siapa orang yang dimaksudkan.
Sementara itu, JR juga menyinggung soal uang insentif para pegawai
yang hanya mampu dibayar hanya 6 bulan karena uang pemerintah tidak
cukup.
Mendengar itu, sejumlah pegawai yang hadir pada tampak menggerutu.
“Apa mungkin pemkab ini saya jual. Jadi insentif itu palingan 6 bulan
bisa cibayarkan,” kata JR.
Selama pemerintahan JR sebagai Bupati Simalungun, mutasi-mutasi yang
kerap dilaksanakan mengudang kritis dari anggota DPRD termasuk juga
wakil Bupati Simalungun.
Sebelumnya Benhard Damanik kepada METRO mengatakan, mutasi yang kerap
dilakukan oleh JR Saragih membuat suasana pemerintahan di Simalungun
menjadi tidak nyaman. Para pejabat dibayang-bayangi ketakutan, karena
sudah sering terjadi masih satu bulan langsung diganti.
Wakil Bupati Simalungun hj Nurhayati Damanik juga mengatakan hal yang
sama. Menurutnya, idielanya pergantian pejabat minimal 6 bulan
menjabat. Sehingga masih bisa melaksanakan program yang disususunnya.
Akan tetapi yang sering terjadi adalah, masih satu bulan pejabatnya
langsung diganti. Seingga rencana programnya tidak sempat
dilaksanakannya. (pra)
sumber : metro siantar
No comments