sponsor

Select Menu

Favourite

Berita

Budaya

Berita Utama

Popular

Kategori Berita

Comments

Advertisement

Berita Pilihan

Newsletter

Hi There, I am

SLIDE1

Bupati Simalungun

Pematang Raya

Pematang Siantar

Pendidikan

Politik

Kaos Simalungun

VIDEO

Sabtu, 26 Juni 2010

SIMALUNGUN-METRO; Untuk periode tahun 2010, Kabupaten Simalungun peroleh jatah dana Program Nasional Pemberdayaan Masyrakat (PNPM) sebesar Rp18,6 miliar. Oleh Pemkab, dana itu akan disalurkan, dengan menambahkan dana pendamping sebesar Rp4,65 miliar, yang akan dipergunakan untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Nagori (BPMN) Simalungun, Zulkarnain Nasution kepada wartawan, awal pekan kemarin.

Menurut Zulkarnain, dana sebesar Rp18, 6 miliar itu bersumber dari bantuan pemerintah pusat, yang nantinya disalurkan kepada kepada kelompok kerja masyarakat di desa-desa di setiap kecamatan, yang telah ditetapkan sebagai sasaran pelaksanaan program tersebut. Dengan kata lain, tekhnis penyaluran dana tersebut berlangsung mandiri, tanpa campur tangan dari Pemkab Simalungun.

"Tahun ini, ada 10 kecamatan di Simalungun yang mendapat bantuan PNPM mandiri pedesaan itu, antara lain Bandar, Bosar Maligas, Dolok Batu Nanggar, Pamatang Silimahuta, Purba, Raya, Silimakuta, Silau Kahean, Tanah Jawa, serta Ujung Padang," katanya.

Adapun dalam tekhnis penyalurannya nanti, masih menurut Zulkarnain, dana itu akan dibagikan kepada 10 kecamatan dengan nilai yang berbeda, tergantung tingkat kebutuhan masing-masing daerah. Bahkan, menurutnya, tidak semua desa atau kelurahan di kecamatan sasaran dapat dana itu.

Di sisi lain, Zulkarnain menjelaskan, setiap pelaksanaan kegiatan PNPM mandiri pedesaan, masyarakat akan didampingi konsultan yang dihunjuk pemerintah pusat. Konsultan ini nantinya, akan mengawasi dan memberikan berbagai masukan kepada masyarakat, terkait sasaran penggunaan dana, serta bagaimana mempertanggung jawabkannya. Hal terpenting, penggunaan dana itu harus digunakan dengan cara kerja, yang mampu dilakukan sendiri oleh masyarakat. Ini dilakukan, untuk mencegah masuknya rekanan yang memiliki kemampuan teknologi pelaksanaan sasaran program, ketika masyarakat tidak memiliki keahlian atas sebuah proyek yang disepakati. (ing)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon





Kamis, 24 Juni 2010
SIMALUNGUN-METRO; Sejumlah Tim yang dibentuk DPRD Simalungun untuk mengevaluasi Laporan Keterngan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati atas penggelolaan APBD TA 2009 banyak menemukan kejanggalan di lapangan.

Tim III DPRD Manandus Sitanggang SSos yang dihubungi Metro kemarin membenarkan adanya sejumlah kejanggalan yang mereka temukan. Tim yang mengunjungi sejumlah kecamatan di Dapem III ini menemukan kejanggalan dalam pembangunan Pos Kesehatana Desa (Poskesdes) yakni di Nagori Asih yang belum selesai.


"Saat ini kita sudah memasuki pertengahan 2010 ternyata proyek yang dikerjakan 2009 masih ada yang belum selesai" katanya heran. Manandus juga menyesalkan staf Disdik yang diutus mendampingi Tim III tidak dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan Tim terkait pembangunan gedung sekolah dengan dana DAK.

Diterangkan Manandus saat tim melakukan kunjungan ke lapangan untuk melihat langsung proses pembangunan pada APBD 2009 sejumlah SKPD mengirim stafnya untuk mendampingi anggota Tim. "Semua perwakilan SKPD dikirim untuk mendampingi kita, hanya BPMN saja yang tidak ada staffnya, tanpa alasan yang jelas," kata politisi PNI Maehaenisme ini.

Terpisah anggota DPRD dari Tim IV, Bernhard Damanik SE juga menuturkan Kejanggalan yang Tim IV temukan yakni rehap gedung sekolah dari Dana DAK 2009. Kejanggalan terlihat pada kondisi bangunan sekolah yang kualitas bangunannya sangat diragukan.

"Tim IV akan menyampaikan hasil temuan tersebut dalam pandangan akhir fraksi," terangnya.

Sementara itu Ketua Tim VI Drs Johalim Purba yang ditemui di kediamannya mengatakan, kejanggalan yang ditemukan timnya sangat sedikit. Menurutnya lima Kecamatan yang tim kunjungi seperti Silou Kahean, Raya Kahean, Silimakuta, Pamatang Silimakuta dan Dolok Silau pengelolaan APBD 2009 dinilai cukup baik. Kejanggalan yang mereka temukan hanya beberapa proyek yang dikelola Dinas Tarukim Tamben seperti pengadaan air Minum yang menurutnya gagal. (Hot)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Kamis, 24 Juni 2010

SIMALUNGUN-METRO; Produsen benih jagung Hibrida Pioneer, PT DuPont Indonesia bekerja sama dengan Badan penyuluhan, kelompok Tani dan Mitra Andalan Pioneer, gelar temu lapang (Field Trip) di beberapa daerah di Simalungun. Kegiatan bertujuan untuk melihat teknologi budidaya berdasarkan rekomendasi perangkat uji tanah dan verdas memilih benih.

Agronomist PT DuPont Indonesia, Jamerson Saragih SP, Rabu (23/6) mengungkapkan, kegiatan pengamatan (penilaian) secara langsung oleh petani merupakan kepercayaan penuh yang diberikan Pioneer untuk jernih menilai produk Pioneer itu sendiri. Dalam kegiatan ini petani akan membandingkan dengan jenis varietas di luar pioneer secara Independent memberikan penilaian baik yang menyangkut Ketahanan hama penyakit, kondisi tongkol maupun penampakan secara umum. "Kita berharap dengan kegiatan ini, petani semakin cerdas memilih benih yang berkualitas sesuai varietas yang adaptasinya sesuai dengan kondisi daerah tersebut," katanya.

Kegiatan temu lapang oleh PT DuPont Indonesia katanya, telah dilakukan di Simalungun Atas meliputi Raya, Sidamanik, Panei,Dolok Panribuan dengan produk Unggulan Pioneer P25 dan P29. Di Simalungun bawah yakni Tanah Jawa, Bahung, Bandar, Siantar dengan Produk unggulan Pioneer P12, P21, P4, P27.

Salahseorang Petani jagung di Bahung, Komar, merasa bangga dan senang atas kegiatan ini. "Meskipun umur saya sudah 50-an, tapi PT DuPont Indonesia terus memacu saya untuk terus belajar, memberikan penyegaran-penyegaran. Kegiatan seperti ini memberikan pengetahuan dan memberikaan keterbukaan kepada petani agar lebih cerdas memilih benih yang berkualitas," katanya.

Mitra Andalan Pioneer (MAP) Bahung, Miswanto sangat mendukung dan berterimaksih atas kegiatan ini dan senantiasa mengajak petani untuk lebih cerdas dalam memilih benih berkualiatas dengan tetap melihat keuntungan Akhir berdasarkan Analisa Usaha tani. (mer)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon


Rabu, 23 Juni 2010

RAYA-METRO; Untuk mengangkat dan melesatarikan budaya, bahasa, dan aksara simalungun serta membentuk generasi muda yang cinta budaya, Radio Harosuhta GELAR lomba tulis bahasa dan aksara Simalungun tingkat Pelajar se-Simalungun.

Demikian disampaikan, Direktur Radio Harusuhta, Jonder Wilson Sinaga dalam acara penyerahan hadiah kepada siswa yang juara di Sondi Raya, Jumat (18/6).


Dalam sambutannya, ia juga menerangkan kekhatirannya terhadap generasi muda sekarang mulai menyukai budaya luar dibandingkan dengan budaya sendiri. Ditambahkannya, banyak anak muda saat tidak mengerti dengan bahasanya sendiri yang disebabkan lingkungan dan keingintahuan akan budaya dan bahasanya sendiri kecil.

"Melihat hal inilah, kami dari Radio Harosuhta tergerak untuk melaksanakan perlombaan ini," katanya.

Menurut Sinaga, peserta yang mengikuti perlombaan berjumlah 70 orang dari SD, SMP, SMA/SMK se-Simalungun. Dari keseluruhan peserta hanya 6 peserta yang mendapat juara yang selanjutnya mendapat hadiah berupa uang tunai.

Keenam peserta tersebut, yakni tingkat SD Juara I Hotda R Damanik dari SD 0913231 Merek Raya, Juara II Risky Dearmansah Purba dari SD 095160 Suhubu Merek Raya dan juara III Alvin P Sinaga dari SD 095151 Silou Marihat. Sedangkan untuk tingkat SMP dan SMK, Juara I Hanna Klara Purba dari SMPN 2 Raya, juara II Doni Triulido Damanik dari SMPN 2 Raya dan Juara III Liston Jasirmen Saragih dari SMKN 1 Raya

Hadir dalam acara tersebut mewakili Dinas Pendidikan, Drs Sarmedituah Saragih, mewakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Sihotang, dan Kepala UPTD pendidikan Raya, Drs Jan Pidin Damanik. (hot)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon


Simalungun (SIB)
Untuk kedua kalinya massa Forum Mahasiswa Peduli Simalungun (FMPS) dan LSM LIRA melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor KPUD Simalungun, Jumat (25/6) menuntut janji pihak KPUD yang sebelumnya berjanji bahwa tahapan penetapan balon Bupati/Wakil Bupati dilakukan pada hari ini.

Sebelum ke Kantor KPUD, masssa FMPS terlebih dahulu mendatangi kantor Panwaslukada dengan berjalan kaki. Di kantor Panwas, massa menuntut agar Panwas bekerja dengan objektif melaksanakan tugasnya dalam memantau kinerja KPUD melakukan tahapan pemilukada.
Menanggapi aspirasi pengunjuk rasa ketua Panwaslukada Drs Ulamatuah Saragih mengucapkan terimakasih atas partisipasi masyarakat yang turut melakukan pengawasan dalam rangka Pemilukada. Perlu diketahui, kata Ulamatuah, bahwa Panwas akan bekerja dengan maksimal dalam melakukan tugasnya.

Di tengah Ulamatuah melakukan penjelasan, perwakilan massa menyela penjelasan tersebut sambil mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari media bahwa Panwas telah mengumumkan 2 berkas balon yang telah lulus verifikasi. Jadi kami minta Panwas untuk menyebutkan siapa balon tersebut?
Menanggapi permintaan massa , dengan diplomatis Ulamatuah menjawab bahwa pihaknya tidak ada mengumumkan dan memberikan informasi kepada wartawan tentang adanya 2 balon yang lulus verifikasi. Namun perlu diketahui bahwa berdasarkan surat masuk ke Panwas dari berbagai elemen masyarakat terkait proses penepatan berkas balon, menindaklanjuti surat masyarakat tersebut kita kemudian melakukan klarifikasi terhadap 3 pasangan balon.
Oleh karenanya kami berjanji bahwa jika nanti KPUD melakukan penetapan balon Bupati/Wakil Bupati, paling lama pukul 24.00 Wib surat rekomendasi Panwas akan kita berikan kepada pihak KPUD. Untuk itu mari kita sama-sama melakukan pengawasan karena peran serta masyarakat sangat dibutuhkan himbau Ulamatuah.

Sementara anggota Panwaslukada Jannes Silaban menanggapi tahapan pemilukada yang telah ditetapkan KPUD, mengatakan KPUD harus konsisten dengan surat yang ditetapkan tentang tahapan-tahapan pemilukada. Ketika ditanya massa tentang apa upaya Panwas jika KPUD melakukan pengunduran jadwal penetapan. Ulamatuah mengatakan kita tidak memiliki wewenang mengintervensi pihak KPUD, jadi percayalah bahwa Panwas akan melakukan tugas dan tanggungjawabnya. Jika KPUD melakukan pelanggaran pidana, kami akan adukan KPUD.
Usai mendengar penjelasan dari Ketua Panwaslukada, kemudian ribuan massa FMPS dan LIRA bergerak kembali menuju Kantor KPUD Simalungun. Dian Purba dalam orasinya mendesak KPUD harus jujur dan desak minta jawaban hasil verifikasi berkas masing-masing balon Bupati. Tak berapa lama berorasi, anggota KPUD Robert Ambarita mengatakan perlu kami sampaikan bahwa hasil pertemuan yang dilakukan dengan KPU Sumut, Kamis (24/6) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka di sepakati jadwal penetapan balon Bupati/Wakil Bupati Simalungun ditunda menjadi tanggal 1 Juli dan penentuan nomor urut dilakukan tanggal 2 Juli disambut sorakan massa.

Setelah melakukan perdebatan, akhirnya pihak KPUD menyarankan agar perwakilan pengunjuk rasa bersedia mengadakan pertemuan di ruang rapat KPUD. Dalam pertemuan tersebut sempat bersitegang antara perwakilan pengunjuk rasa dengan pihak KPUD hingga akhirnya ketegangan mencapai puncak ketika perwakilan dari LIRA menunjukkan sebuah surat dari salah satu Dinas yang disebutkan bahwa surat keterangan yang dikeluarkan tidak merupakan pengganti Ijazah, berarti balon tersebut tidak memiliki ijazah kata perwakilan massa dijawab Ketua KPUD Drs Nurdin Sinaga ada ijazahnya.

Kalau memang ada ijazahnya mana mungkin keluar surat keterangan karena surat keterangan dikeluarkan bilamana ijazah yang bersangkutan tidak ada, kemudian dijawab Ketua KPU lagi bahwa ijazahnya memang tidak ada, lalu spontan perwakilan massa emosi lalu memendang kursi dan meninggalkan ruangan sementara sebagian perwaklan massa mencoba mendekati Ketua KPU dan anggota.

Dibantu pihak kepolisian kemudian Ketua KPU dikawal keluar dari ruangan rapat. Selanjutnya perwakilan massa menemui ribuan anggota yang sebelumnya telah menunggu hasil pertemuan. Syahrul salah seorang pengunjuk rasa yang melakukan pertemuan sangat menyesalkan tindakan KPUD. Massa menuding pihak KPUD melakukan penipuan dan pembohongan kepada publik soal ijazah salah satu balon Bupati. Massa juga mendesak agar Ketua KPU Drs Nurdin Sinaga maupun Robert Ambarita keluar dan memberikan penjelasan. Namun hingga beberapa lama ditunggu pihak KPUD tidak ada yang keluar menemui massa . Selanjutnya massa membubarkan diri.

Hasil Klarifikasi Panwaskada Ijazah Balon DR JR Saragih SH MM Sah
Sebelumnya Ketua Panwaskada Simalungun Drs Ulamatuah Saragih ketika ditemui di Kantor KPU, Kamis (24/6) mengatakan bahwa hasil klarifikasi yang dilakukan pihaknya terhadap 3 pasangan balon Bupati Simalungun bahwa yang telah mendapatkan jawaban dari sekolah yang bersangkutan adalah balon Bupati DR JR Saragih SH MM.
Dengan demikian ijazah yang bersangkutan sah dan tidak ada masalah. Sedangkan untuk balon Bupati Drs T Zulkarnain Damanik MM dan Samsudin Siregar SH pihak Panwaskada masih menunggu hasil klarifikasi dari sekolah yang bersangkutan. Hasil klarifikasi yang dilakukan pihaknya akan segera diserahkan ke Kantor KPUD, kata Ulamatuah.(BS/BP/JHS/x)


sumber : harian sib
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon


Simalungun (SIB)
Ketua KTNA Kabupaten Simalungun Edi Mulianson Purba mengatakan, kerusakan hutan mengakibatkan debit air irigasi menurun sehingga banyak lahan sawah tidak terairi. Kerusakan hutan akibat penebangan yang tidak memperdulikan kelestarian alam, menyumbangkan kerugian besar terhadap petani, sekaligus berdampak pemanasan global.
Hal itu disampaikan, saat Temu karya dan sarasehan KTNA Kabupaten Simalungun serta pencanangan gerakan bersama pemberhasilan program pertanian di Tigarunggu Kecamatan Purba, Selasa (22/6). Turut hadir, Bupati Simalungun Drs HT Zulakarnain Damanik MM, anggota DPRD Simalungun Hj Herlina Gusti Nasution dan Balker Haloho, Sekda Simalungun Ir Mahrum Sipayung, Pimpinan SKPD, camat, pangulu dan KTNA Kabupaten dan Kecamatan serta para Kelompok Tani.

Selanjutnya Ketua KTNA memaparkan, untuk membangun pertanian di Simalungun diperlukan, peningkatkan kemampuan petani melaui peningkatan kwalitas PPL, mengatasi kesulitan petani untuk mengakses fasilitas permodalan, jalan usaha tani rusak mengakibatkan hasil panen sulit dipasarkan sehingga sangat dibutuhkan perbaikan jalan usaha tani yang memadai.
Kemudian, perlunya ketersediaan sarana produksi yang berkualitas dan terjangkau petani menunjang peningkatan produksi dan pendapatan petani dan pencanangan gerakan bersama pemberhasilan program pertanian.

Sementara Bupati Simalungun Drs HT Zulkarnain Damanik MM menyampaikan rasa syukur karena selama dirinya menjabat sebagai Bupati Simalungun, dikatakan belum ada gangguan-gangguan yang berarti dari hasil pertanian di Kabupaten Simalungun.
Bupati juga menyampaikan, Pemkab Simalungun akan memberikan bantuan terutama bagi para penangkar bibit di Kabupaten Simalungun. Namun, yang mendapatkan bantuan dikhususkan bagi yang benar-banar sangat membutuhkan.

Acara juga dirangkai dengan penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati Simalungun kepada perwakilan petani/kelompok tani berupa, benih padi, bibit kentang, bibit jeruk, benih cabe, stek ubi kayu, bibit kopi dan rumah kompos.
Pada kesempatan itu, Drs HT Zulkarnain Damanik MM juga menerima seperangkat pakaian adat Simalungun dari masyarakat Kecamatan Purba. Usai acara, dilakukan dialog antar petani/kelompok tani dengan pihak Pemkab Simalungun. (JMG/y)

sumber : harian sib
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Simalungun (SIB)
Dua musim antara kemarau dan penghujan tidak menentu diduga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kopi, menurun hingga 60% dari rata–rata normal. Keadaan ini diperburuk harga komoditi ini yang anjlok di pasaran, menjadi beban petani.

Petani kopi di Desa Dolok Saribu Kecamatan Dolok Pardamean Roslinne Boru Simatupang, Sabtu (19/6) mengutarakan masalah yang dihadapi masyarakat petani seputar menurunnya produksi dan anjloknya harga komoditi kopi mengakibatkan pendapatan petani menciut, kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga terutama biaya anak–anak sekolah.
Produktifitas tanaman kopi ateng dikatakan rata–rata 250 kaleng/Ha per–tahun tetapi kemudian turun menjadi 100 kaleng/Ha atau turun sekitar 60% dari total produksi per–tahun. Demikian juga harga jual kopi di tingkat petani, sebelumnya mencapai Rp 150.000/kaleng turun menjadi Rp 110.000/kaleng.

Selama satu tahun terakhir ini, petani kopi di daerah Kecamatan Dolok Pardamean khususnya di Desa Dolok Saribu dikatakan mengeluhkan sikap instansi terkait dinilai kurang respons memberikan penyuluhan lapangan, membekali petani mengatasi serangan hama pengganggu tanaman kopi pada dua musim, kemarau maupun penghujan.
Perkiraan kasar pada tahun 2009, masyarakat petani yang mengelola sekitar 200 Ha tanaman kopi di Dolok Saribu atas menurunnya tingkat produksi sekitar 150 Kaleng/ Ha dikatakan setidaknya menderita rugi 200 x 150×110.000 = Rp 3.300.000.000.

Untuk mempertahankan eksistensi usaha tani tanaman kopi yang selama ini sudah sangat membantu peningkatan pendapatan masyarakat, Pemkab Simalungun melalui Dinas Perkebunan diharapkan dapat mengatasi gangguan tanaman kopi.

Kadis Perkebunan Simalungun Ir Martua Tamba yang dihubungi secara terpisah mengakui gangguan hama penggerek buah kopi di daerah Kecamatan Dolok Pardamean menjadi tantangan dan keluhan petani. Namun, dia merasa terkejut ketika mendengar informasi tingkat penurunan produksi mencapai 60% dari rata–rata normal.
Dikatakannya, Dinas Perkebunan Simalungun sedang mengidentifikasi jenis hama pengganggu tanaman kopi untuk selanjutnya dapat disosialisasikan cara penanggulangannya.

Luas tanaman kopi jenis robusta dan ateng di Kabupaten Simalungun dikatakan lebih kurang 10.000 Ha di antaranya 6.677 Ha tanaman kopi ateng. Produksi kopi asal Kabupaten Simalungun dari dua jenis tersebut mencapai 9.000 ton per–tahun. (S4/y)

sumber : harian sib
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Kabupaten Simalungun yang dikenal sebagai daerah pertanian, dalam waktu dekat akan memiliki pabrik pengolahan pupuk organik (alami, red). Sesuai rencana Pemkab, pabrik tersebut tengah dibangun di Kecamatan Bandar dan direncanakan beroperasi akhir 2010 ini.

Dengan beroperasinya pabrik itu, petani di Simalungun diharapkan terbantu mengatasi persoalan pupuk yang selama ini menjadi keluhan dalam menjalankan usaha pertanian.

Kadis pertanian Simalungun Hamdan Nasution, didampingi Kabaghumasy Pim dan protokoler Simesono Hia SH Msi, belum lama ini mengatakan, pabrik pengolahan pupuk organik berbahan dasar sampah itu dibangun dengan investasi sebesar Rp2,9 miliar. Tak hanya satu, pemerintah kini sedang membangun beberapa pabrik yang sama, juga akan membangun beberapa lagi tahun selanjutnya. Namun, untuk tahap awal pabrik yang sedang dibangun merupakan yang terbesar.

"Pembangunannya dimulai sejak November. Mudah-mudahan bisa beroperasi sebelum akhir tahun ini. Harapan kita, dengan berdirinya pabrik itu dapat mendukung rencana kerja Pemkab, membenahi sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama di kabupaten ini, " katanya.

Dalam pembangunan, dan pengoperasian pabrik pupuk itu nantinya, Pemkab akan bekerja sama dengan PD Agromadear khususnya dalam bisang pemasaran. Selain itu, tak tertutup kemungkinan akan dijalin kerja sama dengan penyalur-penyalur pupuk di daerah dan bahkan langsung dengan petani. Hal tersebut, untuk memastikan pupuk hasil produksi pabrik itu nantinya akan diedarkan kepada petani-petani di Simalungun.

Ditemui terpisah, Robert ari Madear Purba SP kepada koran ini, mendukung sepenuhnya langkah yang dilakukan Pemkab mendirikan pabrik pupuk organik. Menurutnya, hal tu akan mendatangkan banyak keuntungan baik bagi Pemkab, petani, dan masyarakat Simalungun sendiri. Apalagi, rencana memproduksi pupuk organik itu menggunakan bahan dasar sampah baik sampah rumah tangga dan lainnya.

"Ada berbagai keuntungan yang bisa diperoleh, antara lain dengan adanya pabrik itu otomatis PAD akan bertambah. Untuk petani, dengan adanya pabrik itu akan sangat mudah peroleh pupuk yang tentunya harganya lebih murah dan hasilnya pada tanaman akan lebih baik.

Sedangkan bagi masyarakat secara umum, bukan tak mungkin nanti pabrik itu akan membeli sampah dari masyrakat untuk diolah jadi pupuk. Tahap awal, dengan adanya pabrik itu sampah yang biasnaya berserakan tanpa dipedulikan, akan menjadi barang bernilai atau dengan kata lain kebersihan semakin baik," ujarnya. (ing)

sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
BATUBARA-METRO; Tor-tor Simalungun bakal ikut memeriahkan Pagelaran Seni Budaya Daerah Batubara (PSBDB) ke-III, akan digelar di lapangan sepak bola Indrapura, Kabupaten Batubara, Sabtu (24/7). Selain tor-tor, Etnis Simalungun juga akan memperkenalkan ragam budaya Simalungun.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Seni Budaya Daerah Batubara Etnik Simalungun Tongku Ahmadin Saragih, didampingi Sekretaris Abdul Masri Purba Tambak S.Sos, kepada METRO saat ditemui di Ebony lantai II Jalan Sutomo, Pematangsiantar, belum lama ini. Tongku Ahmadin Saragih mengatakan, Simalungun akan mempersembahkan yang terbaik dalam pagelaran yang diikuti kurang lebih 20 etnis di Batubara.

"Itu juga maksud kedatangan kami menemui para pemangku adat di Pematangsiantar, untuk mendapat arahan dan masukan supaya acara Pagelaran Seni Budaya Daerah Batubara yang melibatkan Etnis Simalungun dapat memberikan penampilan terbaiknya," kata Tongku Ahmadin Saragih, di hadapan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun Karshel Sitanggang dan Ketua DPP Upas Siantar-Simalungun Januarison Saragih.

Abdul Masri Purba menambahkan, pada Pagelaran Seni Budaya Daerah Batubara (PSBDB) ke-II tahun 2009 lalu, mereka (etnis Simalungun) berhasil meraih prestasi terbaik. "Jadi, kita juga ingin tahun ini lebih baik lagi. Untuk itu kita datang ke sini," katanya lagi.

Setelah menemui Kepada Kepala Dinas Pariwisata Simalungun, Abdul Masri Purba, menyampaikan mereka berencana akan menampilkan beragam budaya Simalungun, mulai adat untuk pesta pernikahan, tor-tor (tarian, red), pakaian adat Simalungun, fashion show khusus pakaian yang berbahan hiou (pakaian khas adat Simalungun, red), kemudian akan menampilkan gondrang (gendrang, red).

Dia menjelaskan, pagelaran seni itu ditujukan untuk melestarikan budaya Simalungun khusus di Batubara sebagian bagian dari masyarakat di kabupaten yang baru mekar dari Kabupaten Asahan itu.

Hadir juga dalam pertemuan itu Syahyudin Saragih, Pengurus Partuha Maujana Simalungun (PMS) di Batubara, dr Tria Syahputra Saragih dari Pengurus Himapsi di Batubara.

Pada kesempatan itu, ia mengundang seluruh warga terutama Simalungun yang ada di Kabupaten Batubara agar hadir dan menyaksikan acara yang berlangsung selama satu hari penuh tersebut.Tak lupa juga ia mengundang warga Simalungun dari daerah tetangga seperti dari Kabupaten Simalungun, Kota Pematangsiantar, Kabupaten Asahan, Kota Tebingtinggi untuk ikut memeriahkan acara tersebut. (dro)

sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Horas garama anak boru,,,ongga do nasiam manonton video I facebook, sihol mandownload, tapi lang boi I download, tenang nasiam, urah do cara ni …pitah manambahkom add-ons I browser mozilla firefox nasiam…
Goran add-ons ni Facebook Video 2.1.7


Carani
1.Buka browser mozilla firefox
2. Buka alamat on https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/9614
3. klik 1 kali tombol Add to Firefox
4. Akan muncul tombol Install Now. Klik'lah tombol ai


5. Anggo proses doma siap, restart mozilla firefox

6. masuk facebook,,buka video na sihol i download ai,,




idah tanda panah ni,,,











Urah do kan,
semoga bermanfaat....
Selamat mencoba da…




SIMALUNGUN-METRO; Bakal calon (balon) Bupati-Wakil Bupati Simalungun, DR JR Saragih SH MM-Hj Nuriaty Damanik SH, telah mempersiapkan ‘segudang’ program. Secara umum, program tersebut adalah mewujudkan masyarakat dan daerah Kabupaten Simalungun yang Makmur Perekonomian, Adil, Nyaman, Takwa, Aman, dan Berbudaya atau MANTAB.

Program tersebut dijelaskan JR Saragih pada acara tatap muka dengan umat Katolik se- Paroki Kristus Raja Perdagangan, di aula Gereja Katolik Jalan Sudirman Perdagangan, Minggu (13/6).

Dikatakan JR, salah satu hal yang harus dikerjakan dalam pemerintahannya nanti adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai usaha perekonomian. JR menargetkan, pendapatan warga Simalungun pada tahun 2015 harus di atas Rp18 juta ($1.935) per tahun, atau setara dengan $5 per hari. Perbaikan perekonomian ini, kata JR, juga harus didukung dengan peningkatan kesehatan serta infrastruktur pendukung aktivitas masyarakat.

"Keadilan juga harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, baik itu dalam perekonomian, hukum, dan harus dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di semua tingkatan dan aspek kehidupan," katanya.

Selain itu, menurut mantan Komandan Detasemen Polisi Militer Purwakarta ini, kenyamanan merupakan sebuah hal yang mutlak dibutuhkan dalam sebuah proses pembangunan. Masyarakat, menurutnya, harus merasa nyaman dalam menjalani seluruh aspek kehidupan, baik itu dalam bermasyarakat, berusaha, beragama, dan berbudaya, termasuk dalam berhubungan dengan instansi pemerintahan. Tak hanya itu, rasa aman dari gangguan, terbebas dari ancaman, dan ketakutan, serta bebas dalam mengekspresikan nilai-nilai kebudayaan dalam kehidupan harus juga menjadi hak mutlak setiap warga. Untuk mewujudkan programnya itu, JR mengatakan, satu hal yang harus dilakukan adalah membenahi infrastruktur antar desa ke desa, desa ke kecamatan, dan desa ke kabupaten harus benar-benar dilakukan. Selain itu, perlu juga menyediakan tenaga-tenaga profesional di berbagai bidang untuk mempercepat usaha peningkatan perekonomian, yang kemudian secara otomatis akan membawa perubahan pembangunan di tengah masyarakat.

"Semuanya akan dilaksanakan, dengan pendekatan yang nyata kepada masyarakat, karena hal itu merupakan kata kunci," tegasnya. Selain itu, dalam rangka percepatan pembangunan, tindakan yang harus dilakukan tidak bisa disamaratakan di setiap daerah, seperti yang terjadi selama ini. Dalam hal ini, semuanya harus dilakukan dengan memerhatikan kondisi serta potensi daerah tersebut. Dengan kata lain, penanganannya harus dilakukan desa per desa dengan melibatkan masyarakat secara langsung, baik itu tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh lintas etnies. Sementara itu, Pastor Tinto Hasugian OCarm, dari Paroki Kristus Raja menyambut baik rencana JR tersebut. Katanya, konsep yang disodorkan JR Saragih benar-benar dibutuhkan masyarakat Simalungun saat ini untuk memberpaiki kondisi kehidupannya, khususnya perekonomian. Pastor Tinto juga menegaskan, pihaknya dari Paroki Kristus Raja Perdagangan, yang terdiri atas 40 stasi dengan 18 ribu jemaat siap mendukung rencana tersebut demi terwujudnya Simalungun yang maju dan sejahtera.(ing)


sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Sejumlah guru di Simalungun mengeluh karena tunjangan mereka belum cair. Tunjangan dimaksud, rappel kenaikan gaji sebesar 5 persen dari gaji pokok yang dihitung mulai Januari 2010, rappel tunjangan beras, insentif dari Pemprovsu dan dana prajabatan untuk guru berstatus CPNS tahun 2009.

"Seharusnya bulan Juni ini kami sudah harus menerima tunjangan yang menjadi hak kami ini" kata salah seorang guru yang bertugas di salah satu sekolah negeri di Simalungun.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Simalungun, Jarinsen Saragih SPd yang dihubungi METRO melalui ponselnya, Rabu (9/6) mengatakan agar para guru yang belum menerima sejumlah tunjangan ini tidak perlu cemas. Pasalnya sejak, Selasa (8/6) proses transfer ke rekening setiap sekolah sudah dilakukan.

"Proses transfernya kan tidak selesai sehari, jadi saya pastikan 2 sampai 3 hari lagi semua guru sudah mendapatkan haknya" terangnya.

Sementara untuk dana prajabatan guru berstatus CPNS 2009 sebesar Rp2.100.000, Kadisdik mengatakan bahwa hal itu bukan kewenangan dinasnya yang mengelola. "Kalau untuk dana prajabatan, itu bukan kewenangan Disdik, tapi BKD yang mengelolanya" terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Simalungun Darwin Purba SSos MSi yang dihubungi, mengatakan dana prajabatan untuk guru yang berstatus CPNS ini sudah pernah diusulkan untuk ditampung di APBD Simalungun TA 2010, karena keterbatasan anggaran usulan tersebut tidak dapat ditampung.

"Kalau memungkinkan kita akan usulkan ditampung pada PAPBD pada bulan Juli yang akan datang" katanya singkat.

Salah seorang anggota panitia anggaran DPRD Simalungun, Drs Johalim Purba mengatakan, dimungkinkan bagi anggaran yang selama ini belum tertampung di APBD bisa dilakukan pengusulan kembali untuk dibahas di P-APBD mendatang.

"Makanya kita perlu tahu berapa anggaran yang dibutuhkan untuk dana prajabatan ini yang kemudian dapat dibahas bersama dengan anggota panitia anggaran lainnya. Selanjutnya disesuikan dengan kemampuan anggaran yang ada," katanya. (hot)


sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Sejumlah masyarakat mengeluhkan banyaknya lampu jalan yang tidak berfungsi di Kabupaten Simalungun. Masyarakat menilai lampu jalan yang dipasang berkualitas rendah karena cepat rusak.

Tokoh masyarakat Dolok Huluan, Lamhot Saragih ditemui Metro dikediamannnya Di Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Rya, Simalungun, kemarin mengatakan, sudah hampir setahun lampu jalan di Dolok Huluan tidak berfungsi. Ia mengaku, selama ini mereka tetap membayar Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

"Untuk apa PPJ dibayar kalau lampu jalan tidak berfungsi," kata pria berkacamata ini. Ditambahkannya fungsi lampu jalan sangat penting, salah satunya mengurangi tindak kejahatan yang dilakukan oknum tertentu yang merasa ada kesempatan karena kondisi yang gelap.

Hal senada juga disampaikan warga Nagori Merek Raya, Victor Sumbayak. Dia berharap agar Pemkab Simalungun tanggap dengan persoalan lampu jalan ini. Jika pemerintah tidak sanggup membuat lampu di sepanjang jalan kerena keterbatasan anggaran, minimal dibuatkan lampu penerangan di setiap persimpangan jalan. Hal itu dapat mengurangi rawannya kecelakaan di jalan seperti yang terjadi.

Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Tumpak Aruan SH yang dimintai komertarnya mengatakan, untuk tahun ini pihaknya sudah membuatkan program pembuatan lampu jalan di 10 titik di setiap nagori. Anggarannya akan diajukan anggarannya dalam Perubahan APBD 2010 yang akan datang.

"Saya berharap masyarakat agar bersabar, karena anggarannya akan diusulkan dalam Perubahan APBD yang diperkirakan bulan Juli 2010 ini," terangnya. Ditambahkannya untuk jenis lampu yang akan dipasang adalah jenis XL. Lampu jenis ini menurutnya, dapat menghemat arus listrik dibandingkan dengan lampu jenis mercury yang dipakai selama ini.

Ditanya soal PPJ yang selama ini tetap dibayar masyarakat, dia mengatakan bahwa hal tersebut kewenangan Dinas Pendapatan untuk meningkatkan PAD Kabupaten Simalungun. (hot)

sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

SIANTAR-Ratusan masyarakat bersama DPC LSM Asosiasi Pewarta Pemerhati Indonesia (APPI) Siantar-Simalungun mendatangi kantor KPUD Pematangsiantar di Jalan Porsea. Mereka meminta agar Pilkada Siantar diulang karena mereka menemukan banyak kecurangan.
“Jika memang KPUD bekerja dengan konsisten, maka sejak awal pencalonan sudah dapat diketahui bahwa pasangan itu tidak menepati kriteria. KPUD juga bekerja tidak sesuai dengan aturan, seperti keberpihakan pada salah satu peserta Pemilukada,” jelas Koordinator aksi AZ Siregar dalam orasinya, Jumat (11/6).

Ia menerangkan, jika memang KPU bersifat independen, tidak patut menyebarkan dan menempelkan di setiap TPS tentang ijajah palsu salah satu calon. Padahal pasangan calon itu sebenarnya belum mempunyai kekuatan hukum, yang menjatuhkan dan menjadi bomerang kepada masyarakat. “Panwas juga tidak efektif melaksanakan kinerjanya,” tudingnya.

Masih kata AZ Siregar, Panwas tidak konsisten menjalanan peraturan adanya permasalah C6. Panwas juga tidak mengambil tindakan terkait adanya pasangan calon yang memberikan voucher yang akan diganti dengan uang Rp300 ribu per orang. Ternyata pasangan itu hanya menipu dan mengiming-iming agar masyarakat memilihnya dan tidak menepati janjinya. “Apakah seperti itu calon pemimpin yang akan memimpin kota Siantar saat ini,” ucapnya tanpa menyebut siapa sebenarnya yang mereka tuding.

Anggota KPU, Mangasi Tua Purba kepada warga mengatakan, bahwa sebelumnya jika mereka ingin menyampaikan permasalahan ini, seharusnya kepada Panwas. Kemudian Panwas memberitahukan kepada KPUD. “KPU tidak pernah buang badan, sebelum pelantikan masih dapat didiskualifikasi tentang keabsahannya. Tapi marilah kita menggunakan seluruh tahapan pilkada,” ujarnya.(mag-13/smg)


sumber : hariansumutpos
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIANTAR-METRO; Independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwas dalam Pemilukada Pematangsiantar diragukan. Pasalnya banyak pelanggaran yang dilaporkan masyarakat hanya dianggap angin lalu, baik oleh Panwas maupun KPU. Bahkan, hingga masyarakat berkoar-koar, Panwas dan KPU tetap bergeming.

"Seharusnya Panwas dan KPU melaporkan oknum-oknum atau calon-calon yang melakukan pelanggaran ke aparat hukum," ujar Aller Edison Aritonang, Korwil I Mitra Harimau. Katanya, dinamika pemilukada sebagai potret kepedulian telah dilalui, mulai tahapan penetapan calon, kampanye, hingga pencoblosan. Bahkan warga tetap antusias mengikuti perkembangan hasil akhir perhitungan suara. Wujud nyata kepedulian itu, kata Aller, merupakan partisipasi politik masyarakat untuk membangun Kota Pematangsiantar.

"Pada umumnya masyarakat Pematangsiantar sangat menghormati proses demokrasi saat pemilukada. Namun hal itu sudah tidak diindahkan oleh beberapa oknum yang ingin mengambil kepentingan pribadi. Alhasil kemungkinan besar masyarakat tidak menghargai keputusan yang tidak bersikap demokrasi. Hal itu akan membuat Kota Pematangsiantar tidak lagi kondusif," tambah Aller.

"Siapapun nantinya yang akan memimpin Kota Pematangsiantar harus mampu berdiri di atas semua golongan dan tidak menganut sektetarian. Bagi kandidat yang kalah, terimalah kekalahan. Dan dapat menjadi penyeimbang untuk menjalankan roda pemerintahan Kota Pematangsiantar. Namun masyarakat tetap akan menagih janji-janji kandidat yang memimpin Kota Pematangsiantar," tukas Aller. (mag-12)


sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

SIANTAR-METRO; Independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwas dalam Pemilukada Pematangsiantar diragukan. Pasalnya banyak pelanggaran yang dilaporkan masyarakat hanya dianggap angin lalu, baik oleh Panwas maupun KPU. Bahkan, hingga masyarakat berkoar-koar, Panwas dan KPU tetap bergeming.

"Seharusnya Panwas dan KPU melaporkan oknum-oknum atau calon-calon yang melakukan pelanggaran ke aparat hukum," ujar Aller Edison Aritonang, Korwil I Mitra Harimau. Katanya, dinamika pemilukada sebagai potret kepedulian telah dilalui, mulai tahapan penetapan calon, kampanye, hingga pencoblosan. Bahkan warga tetap antusias mengikuti perkembangan hasil akhir perhitungan suara. Wujud nyata kepedulian itu, kata Aller, merupakan partisipasi politik masyarakat untuk membangun Kota Pematangsiantar.

"Pada umumnya masyarakat Pematangsiantar sangat menghormati proses demokrasi saat pemilukada. Namun hal itu sudah tidak diindahkan oleh beberapa oknum yang ingin mengambil kepentingan pribadi. Alhasil kemungkinan besar masyarakat tidak menghargai keputusan yang tidak bersikap demokrasi. Hal itu akan membuat Kota Pematangsiantar tidak lagi kondusif," tambah Aller.

"Siapapun nantinya yang akan memimpin Kota Pematangsiantar harus mampu berdiri di atas semua golongan dan tidak menganut sektetarian. Bagi kandidat yang kalah, terimalah kekalahan. Dan dapat menjadi penyeimbang untuk menjalankan roda pemerintahan Kota Pematangsiantar. Namun masyarakat tetap akan menagih janji-janji kandidat yang memimpin Kota Pematangsiantar," tukas Aller. (mag-12)


sumber : metrosiantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Pematangsiantar (SIB)
Kemenangan pasangan calon Hulman Sitorus SE – Drs Koni Ismail Siregar sebagai Walikota-Wakil Walikota Pematangsiantar periode 2010-2015 merupakan awal kemenangan masyarakat Pematangsiantar. Untuk itu diharapkan masyarakat Pematangsiantar lebih dewasa dan lebih mendorong Pemko Pematangsiantar untuk dapat menjalankan kebersamaan secara beretika dan bermoral.

Demikian Sekretaris Jenderal GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun), Pdt M Rumanja Purba MSi di Kantor Pusat GKPS, Jalan Pdt J Wismar Saragih P Siantar, Kamis (10/6) menanggapi hasil sementara Pemilukada Pematangsiantar yang berlangsung 9 Juni 2010 dimana pasangan “HOKI” (Hulman Sitorus SE – Drs Koni Ismail Siregar) meraih suara terbanyak dibandingkan dengan 9 (sembilan) calon lainnya.

Karena itu, kita turut mendukung pasangan Calon Walikota – Wakil Walikota yang baru periode 2010-2015 dan tentunya memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjalankan roda pemerintahan di Pematangsiantar ke arah yang lebih baik dan diharapkan pasangan calon Walikota-Wakil Walikota P Siantar terpilih itu dapat merangkul semua pihak untuk bersama membangun kota ini.

Semangat kebersamaan dan perdamaian itu menjadi mewarnai kepemimpinan Hulman Sitorus SE – Drs Koni Ismail Siregar. Karena Kota Pematangsiantar sesungguhnya merindukan seorang figur yang mampu merangkul semua potensi dan keterbatasan yang ada untuk menjadi sebuah produk pembangunan yang baik dan didukung oleh semua unsur.
Sebagai seorang rohaniawan turut mendoakan pasangan calon Hulman Sitorus SE – Drs Koni Ismail Siregar diberi Tuhan kekuatan sebagai alat untuk dapat mewujudkan kebersamaan dan perdamaian di Kota Pematangsiantar yang kita cintai ini. Sebab, Kota Pematangsiantar adalah kota bersejarah dan sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting tingkat nasional dan internasional antara lain Jenderal (Purn) TB Simatupang, H Adam Malik, Radjamin Purba SH dan lain-lain. Dan bahkan akan banyak lagi lahir tokoh-tokoh penting besar dari Kota Pematangsiantar yang penuh damai ini.

Untuk itu pasangan Hulman Sitorus SE – Drs Koni Ismail Siregar harus mampu mewujudkan hal itu dan masyarakat Kota Pematangsiantar pasti akan memberikan dukungannya. Sekaligus GKPS menyampaikan selamat bertugas dan semoga Tuhan menolong pasangan Hulman Sitorus SE – Drs Koni Ismail Siregar dalam mensukseskan program pembangunan di segala bidang di Kota Pematangsiantar yang bertujuan demi kepentingan seluruh elemen masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak, tegas Pdt M Rumanja Purba MSi. (S1)


sumber : harian sib
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Kaos SIMALUNGUN,,
Warna kaos hitam ,putih, pakon coklat (lihat gambar )
jenis sablon ni rubber..
kaos ni mamake kaos cotton combed ,
hargani Rp 55.000 (domma termasuk ongkos kirim)
i produksi oleh garama parraya

anggo dong nasiam na tertarik, butuh informasi lebih jelas, boi manghubungi/ sms :
garama parraya : 085228765040
elfy ruliani sinaga : 085211086200
fb ni elfy : http://www.facebook.com/FyGilzGenaration

Pemesanan mulai sadari on( 12 juni 2010 ) , das hubani 19 juni 2010...

Bangga Jadi Halak Simalungun...

Diatei Tupa
Maju Simalungun



SIMALUNGUN (EKSPOSnews): Latar belakang pendidikan bakal calon (balon) bupati Simalungun sangat beragam. Hanya JR Saragih, yang bergelar doktor dari semua kandidat.

Dari verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Simalungun sebanyak 14 balon hanya satu lulusan sekolah menengah atas (SMA). Bahkan,ada balon yang sudah meraih gelar doktor (S-3). Dari lampiran berkas pendidikan yang telah diverifikasi KPU Simalungun, sebagian besar balon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun sudah berpendidikan sarjana, bahkan ada yang bergelar doktor, ujar anggota KPU Simalungun, Divisi Humas dan Hukum Ramadin Turnip.

Dia memaparkan, balon yang mendaftar dengan melampirkan fotokopi ijazah doktor atas nama JR Saragih. Sementara itu, yang melampirkan fotokopi ijazah master atau (S-2),yakni HT Zulkarnain Damanik, Rajisten Sitorus,Aspan Nainggolan,dan Muller Silalahi. Sementara itu, balon yang melaporkan fotokopi ijazah sarjana (S-1),yakni Nuryati Damanik,Muknir Damanik, Samsudin Siregar, Kusdianto, Kabel Saragih, Mulyono, dan Arsyad Siregar.

Adapun balon yang melampirkan fotokopi ijazah SMA,yakni Miko. Anggota KPU Simalungun Jhon Alen Sumbayak menambahkan,selain memverifikasi berkas pendidikan para balon, KPU juga sudah memverifikasi berkas dukungan balon dari jalur independen dan balon yang didaftarkan partai politik (parpol). Pasalnya, ada beberapa parpol yang mendaftarkan lebih dari satu pasangan balon.

Kami akan meminta klarifikasi dari pengurus pusat (DPP) parpol yang mendaftarkan lebih dari satu balon karena adanya dualisme kepemimpinan atau faktor lainnya sebelum menetapkan calon- calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015 akhir Juni nanti,paparnya. Menurut dia,verifikasi kepada pengurus parpol di tingkat pusat akan dilakukan ke DPP PPPI yang mendaftarkan JR Saragih dan Samsudin Siregar.Juga PPRN yang mendaftarkan Rajisten Sitorus dan Samsudin Siregar.(sn/jansen)



sumber : exsposnews
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Keberadaan SDN Plus Tiga Balata dan SMAN Plus Raya memiliki arti penting untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Simalungun. Sekolah ini didirikan untuk menampung siswa yang berprestasi. Namun hingga kini, SMP Plus belum ada di Simalungun.

"Keberadaan sekolah plus ini memiliki arti penting untuk kemajuan pendidikan di Simalungun. Dasar pendirian sekolah ini disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan para siswa saat ini. Di antara para siswa ini sendiri memiliki kualitas yang berbeda, dan untuk itulah perlu pendirian sekolah plus," ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Simalungun, Jarinsen Saragih SPd, Jumat (11/6).

Dia menyebutkan, SDN Plus Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran setara dengan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI).

Sementara SMA Plus Raya di Kecamatan Pamatang Raya setara Sekolah Standar Nasional (SSN). Hingga kini SMP Plus di Simalungun belum ada. Namun ada dua SMP yang sudah berstandar Sekolah Standar Nasional, yaitu SMPN 1 Raya di Pamatang Raya dan SMPN 1 Parapat di Kecamatan Girsang Sipanganbolon.

"Kelebihan SMA Plus dibanding sekolah biasa terletak pada rekrutmen (penerimaan) siswanya. Mereka merupakan para siswa yang berprestasi di sekolah SMP atau MTs. Untuk kurikulum belajar disesuaikan dengan kebijakan Dinas Pendidikan. Namun sekolah ini memiliki kelebihan pada ekstrakurikuler dan juga para siswanya diasramakan," katanya.

Sementara Kepala SMPN 2 Siantar, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, menyebutkan sekolah plus atau unggulan cocok untuk sekolah negeri saja. Sementara untuk sekolah swasta sudah memiliki standar dan ketentuan sendiri.

"Sekolah unggulan perlu untuk bisa memotivasi anak-anak untuk masuk ke sekolah tersebut. Sehingga dalam keseharian mereka termotivasi untuk belajar. Misalnya, siswa SMP termotivasi untuk masuk sekolah SMA unggulan," akunya.

Disebutkannya lagi, unggul itu berarti sekolah ini harus memiliki kelebihan dalam berbagai hal, seperti siswa, guru, manajemen sekolah, dan sarana prasarananya. Sehingga tercipta siswa yang memiliki prestasi akademis yang bagus, prestasi olahraga yang baik, dan sikap yang beriman dan bertakwa. Sekolah itu juga harus berwawasan lingkungan. (ral)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon


SIMALUNGUN-METRO; Dua Siswi SMK GKPS 1 Raya mengukir prestasi. Walau perempuan keduanya mengharumkan Kabupaten Simalungun pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) tinju Sumatera Utara untuk kelas junior dan youth dengan mendapat medali emas yang berlangsung di Kabupaten Padang Lawas beberapa waktu yang lalu. Kedua siswi tersebut, Fera Srimarta Gea kelas 52 kg kategori Junior Putri dan Ernawaty Sitopu kelas 50 kg, kategaro Youth putri.

Ditemui METRO di sekolahnya, Selasa (8/6) kedua siswi ini begitu senang dan tak lupa mereka mengaku bersyukur dengan prestasi yang mereka dapat. Kedua siswi yang berasal dari Raya Boxing Camp (RBC) ini juga dalam waktu dekat akan mengikuti Training Centre (TC) untuk menghadapi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) mewakili Sumatera Utara di Batam yang berlangsung Juni ini.

Manager Sasana Tinju Raya Boxing Camp (RBC), Okto Saragih mengatakan, selain kedua siswi ini, ada 3 atlet lagi yang mendapat medali, yakni 2 perak dan 1 perunggu.

Diterangkan Okto, ketiga atlet ini, Jeka Asparindo Saragih mendapat medali perak kelas 60 kg kategaori junior putra, Jhon Pranata Sembiring mendapat medali perak kelas 60 kg kategori Youth putra dan Jhon Ferly Wandi dapat medali perunggu kelas 48 kg kategaori junior putra.

Okto Saragih menambahkan, dengan prestasi yang didapat atletnya, pihaknya merasa kecewa dengan minimnya bantuan Pemkab. "Atlet kami sudah banyak mendapat prestasi dan nampaknya Pemkab kurang peduli, apalagi mereka akan menghadapi kejurnas," katanya. Saat ini dua atletnya yang mendapat medali emas harus berlatih ekstra keras karena menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi. Dalam latihan ini, si atlet menurut Okto harus diberi makan puding dan tambahan makanan lainnya agar lebih bertenaga. "Untuk biaya makanan inilah kesulitan kami saat ini karena biaya kami sangat minim," terangnya.

Kepala SMK GKPS 1 Raya, Drs Sardiaman Sinurat didampingi Wakasek Sehatiaman Purba BA, mengatakan sangat bangga dengan prestasi yang diraih para anak didiknya. Kelak menurut Sinurat, mereka dapat mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi, seperti tingkat nasional dan atau internasional. "Kami dari pihak sekolah hanya dapat berdoa dan terus memberikan motivasi agar dapat meningkatkan presasi siswi ini," kata Kepala Sekolah. (Hot)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

SIMALUNGUN-METRO; Rencana Pemkab Simalungun, membangun perumahan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di komplek SKPD di Pamatangraya, hingga kini belum juga terealisasi. Kendala pembangunan itu soal pembebasan lahan, yang hingga kini belum dapat dilakukan.

"Pembangunan perumahan PNS Pemkab Simalungun, hingga kini terkendala pembebesan lahan. Meski demikian, Pemkab telah memiliki lahan siap pakai di dua lokasi dekat dengan areal perkantoran, yang luasnya mencapai 8 hektare, termasuk di eks PTPN IV Marjandi, seluas 70 hektare lebih," kata Kadistarukim Tambem, Ir Jhon Sabiden Purba.

Menurutnya, belum ditemukan sistem yang tepat hingga kini, untuk melakukan pelepasan. Sebab, katanya, pelepasan lahan juga harus disertai dengan berbagai prosedur, agar tidak melanggar aturan hukum. Pasalnya, katanya Jhon Sabiden, saat ini tidak diakomodir lagi sistem pembangunan rumah dinas bagi pegawai, kecuali untuk bupati dan wakilnya. Sehingga, diharuskan bagi pemerintah menggandeng investor.

Masih kata Sabiden, pelepasan aset kepada investor, juga harus melalui pembahasan mendalam di DPRD, yang juga diikuti persetujuan lembaga perwakilan rakyat itu. "Pembangunan perumahan ini sangat penting bagi pegawai. Mengingat, rata-rata pegawai yang tinggal di Siantar harus menempuh jarah berjarak 30 km lebih untuk bekerja dan ini menghalangi evektivitas bekerja," jelasnya. Adapun langkah yang dilakukan Pemkab Simalungun menyikapi persoalan, membuat sait plan lokasi pertama yang memungkinkan pendirian 400 unit rumah tipe 36 dan 45. Selain itu, pihaknya juga telah menemui Departeman Perumahan Rakyat, untuk membahas persoalan yang dihadapi. Kemudian, dilakukan pula juga telah melakukan penghitungan dana yang dibutuhkan. Langkah ini, menurutnya, juga menangkis isu yang menyatakan, Pemkab tidak perduli nasib pegawai.

Di sisi lain, Bupati Simalungun, katanya menginginkan pendirian perumahan yang murah bagi para pegawai. Karena, nantinya bangunan yang ada akan diutamakan untuk pegawai golongan I, dan, II, dan eselon IV yang belum memiliki rumah, dengan catatan harga jual rumah itu nantinya, dapat dijangkau pegawai.

Terpisah, Kabag Hukum Setdakab Simalungun, SML Simangunsong mengaku belum ada undang-undang yang mengatur pendirin rumah dinas pegawai. Namun, hal ini masih dapat diatasi dengan kajian yang mendalam. Sehingga nantinya tidak ada pelanggaran yang dilakukan, bila akhirnya ditempuh dengan sistem pendirian rumah dinas. (ing)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
Terkendala Pelepasan Lahan
SIMALUNGUN-METRO; Rencana Pemkab Simalungun, membangun perumahan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di komplek SKPD di Pamatang raya, hingga kini belum juga terealisasi. Kendala pembangunan itu soal pembebasan lahan, yang hingga kini belum dapat dilakukan

"Pembangunan perumahan PNS Pemkab Simalungun, hingga kini terkendala pembebasan lahan. Meski demikian, Pemkab telah memiliki lahan siap pakai di dua lokasi dekat dengan areal perkantoran, yang luasnya mencapai 8 hektare, termasuk di eks PTPN IV Marjandi, seluas 70 hektare lebih," kata Kadistarukim Tambem, Ir Jhon Sabiden Purba.

Menurutnya, belum ditemukan sistem yang tepat hingga kini, untuk melakukan pelepasan. Sebab, katanya, pelepasan lahan juga harus disertai dengan berbagai prosedur, agar tidak melanggar aturan hukum. Pasalnya, katanya Jhon Sabiden, saat ini tidak diakomodir lagi sistem pembangunan rumah dinas bagi pegawai, kecuali untuk bupati dan wakilnya. Sehingga, diharuskan bagi pemerintah menggandeng investor.

Masih kata Sabiden, pelepasan aset kepada investor, juga harus melalui pembahasan mendalam di DPRD, yang juga diikuti persetujuan lembaga perwakilan rakyat itu. "Pembangunan perumahan ini sangat penting bagi pegawai. Mengingat, rata-rata pegawai yang tinggal di Siantar harus menempuh jarah berjarak 30 km lebih untuk bekerja dan ini menghalangi evektivitas bekerja," jelasnya.

Adapun langkah yang dilakukan Pemkab Simalungun menyikapi persoalan, membuat sait plan lokasi pertama yang memungkinkan pendirian 400 unit rumah tipe 36 dan 45. Selain itu, pihaknya juga telah menemui Departeman Perumahan Rakyat, untuk membahas persoalan yang dihadapi. Kemudian, dilakukan pula juga telah melakukan penghitungan dana yang dibutuhkan. Langkah ini, menurutnya, juga menangkis isu yang menyatakan, Pemkab tidak perduli nasib pegawai.

Di sisi lain, Bupati Simalungun, katanya menginginkan pendirian perumahan yang murah bagi para pegawai. Karena, nantinya bangunan yang ada akan diutamakan untuk pegawai golongan I, dan, II, dan eselon IV yang belum memiliki rumah, dengan catatan harga jual rumah itu nantinya, dapat dijangkau pegawai.

Terpisah, Kabag Hukum Setdakab Simalungun, SML Simangunsong mengaku belum ada undang-undang yang mengatur pendirin rumah dinas pegawai. Namun, hal ini masih dapat diatasi dengan kajian yang mendalam. Sehingga nantinya tidak ada pelanggaran yang dilakukan, bila akhirnya ditempuh dengan sistem pendirian rumah dinas. Hanya saja, ia meragukan kemampuan keuangan daerah, jika pendirian perumahan tersebut tidak menggandeng investor.

Sedangkan untuk pelepasan langsung aset Pemkab Simalungun ke tangan investor, untuk selanjutnya dilakukan pembangunan perumahan, menurutnya tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Sebagai informasi, sedikitnya 5.000 pegawai Pemkab Simalungun harus menempuh jarak 30 km lebih setiap hari, untuk mencapai lokasi kerja di Pamatang raya. Hal ini sering menimbulkan keterlambatan jam kerja mereka. Bahkan tidak masuk kerja, sehingga tidak jarang ditemui salah satu kantor di SKPD Simalungun sepi saat jam kerja dan sudah kosong saat jam pulang belum tiba. (ing)


sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

Di sebuah Sekolah Dasar sedang diterapkan sebuah mata pelajaran baru, yaitu PMWR alias Pelajaran Mengenal Wakil Rakyat. Kemudian si Guru memulainya dengan memberikan beberapa pertanyaan pada murid-muridnya.

Guru : "Bupati dan Wakil Bupati, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Bupati, Bu!!!"
Guru : "Gubernur dan Wakil Gubernur, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Gubernur, Bu!!"
Guru : "Presiden dan Wakil Presien, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Presiden, Bu!!"

Guru : "Rakyat dan Wakil Rakyat, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Seharusnya sih Rakyat, Bu!!"
Guru : "Kok, pakai seharusnya?"
Murid: "Karena sekarang malah terbalik Bu guru."
Guru : "Bagus, terus tanda supaya kita kenal sama Wakil Rakyat kita bagaimana?"
Murid: "Yang pasti mereka suka warna abu-abu."
Guru : "Betul, terus apalagi?"
Murid: "Suka konspirasi politik"
Guru : "Demi apa?"
Murid: "Kepentingan, Bu!!"
Guru : "Tepat sekali, sering muncul dimana mereka?"
Murid: "Di televisi, Bu!"
Guru : "Karena apa?"
Murid: "Karena skandal dan kasus, Bu!!"
Guru : "Aduh, anak murid Ibu pinter-pinter, terus ciri Wakil Rakyat apalagi?"
Murid: "Pasti sering mendadak tajir, Bu!!"
Guru : "Darimana, kok bisa gitu?"
Murid: "Diam-diam kan nyolong, Bu. Kalau nggak ya dapat hibah gono-gini gak jelas."
Murid: "Dari yang pengin diuntungkan."
Guru : "Terus kan Wakil Rakyat sering mengadakan sidang, berapa tahun sekali?"
Murid: "Setiap hari, Bu!!"
Guru : "Kok bisa, alasannya?"
Murid: "Kan biar dapat tunjangan dan komisi rapat."
Guru : "Biasanya yang dibahas apa?"
Murid: "Nggak ada Bu, masuk telinga kiri keluar telinga kanan."
Guru : "Jadi Rakyat dengan Wakil Rakyat, yang mana bosnya?"
Murid: "Ya, semestinya Rakyat dong, Bu!!"
Guru : "Kenapa semestinya?"
Murid: "Karena aneh, Bu!"
Guru : "Aneh kenapa?"
Murid: "Masak bos kekurangan beras di rumahnya, Bu! Sedangkan Wakilnya malah asik impor beras. Nimbun juga bisa kali, Bu."
Guru : "Bagus-bagus, ternyata sebelum diajari kalian sudah banyak tahu tentang Wakil Rakyat ya."
Murid: "Iya dong Bu, kan sudah jadi bukan rahasia lagi. Rakyat sudah banyak yang tahu, Bu."
Guru : "Sudah banyak yang tahu mengapa asik ongkang-ongkang kaki di Parlemen?"
Murid: "Kan,nggak tahu malu, Bu."

sumber : ketawa
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

SIMALUNGUN-METRO; Seorang parbecak berinisial PS (35) warga Raya Bayu, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, terangkap basah sedang berhubungan intim dengan BP (40), istri seorang Pangulu, Rabu (2/6). Ironisnya, persetubuhan di ladang kopi ini dipergoki anak BP sendir, yang saat itu hendak menemui ibunya.

Cerita yang dihimpun dari berbagai sumber, kejadian ini bermula dari kecurigaan anak BP dengan keberadaan becak milik PS yang parkir dekat ladang kopi mereka. Dengan rasa penasaran, diapun mengendap-endap menuju perladangan kopi orangtuanya itu. Begitu tiba di ladang kopi, si anak melihat ibunya sedang ditindih (bersetubuh) dengan kondisi setengah bugil oleh PS.

Pemandangan itu kontan membuat sang anak berteriak histeris. Teriakan itu membuat BP dan parbecak selingkuhannya panik.

Karena takut dimassa, PS langsung kabur dari ladang kopi. PS kemudian pulang ke rumah dan menceritakan apa yang telah diperbuatnya bersama BP kepada abangnya.

Setelah mendengar cerita adiknya, PS lantas diantar ke Polsek Raya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. PS yang ditemui METRO di Mapolsek Raya, mengaku sangat menyesal dengan kejadian itu. "Saya menyesal sekali, Saya betul-betul khilaf," kata PS yang juga Kepala Urusan (Kaur) Keuangan di Kantor Pangulu Nagori Raya Bayu ini.

Diceritakannya, antara dirinya dengan BP tidak ada hubungan asmara. Hanya saja BP sering menjadi penumpang becak yang dibawanya. PS juga beharap agar kasus ini segera dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Amatan METRO di Polsek Raya, Kamis (3/6), kedua belah pihak yakni keluarga BP dan PS tampak hadir di kantor polisi. Tampak juga Pangulu Raya Bayu, E Saragih yang kehihatannya sangat gelisah dan mondar-mandir di sekitar halaman polsek. Sementara BP dan anaknya terlihat berada di salah satu ruangan di Polsek itu.

Istri PS yang terlihat menggendong dua anaknya, saat ditemui METRO di halaman polsek, mengaku terkejut dengan perbuatan suaminya dan istri pangulu itu.

Menurutnya, hubungan rumah tangga antara dia dengan PS selama ini cukup harmonis. Wanita ini juga tidak menduga kejadian itu, karena PS selalu memanggil BP dengan sebutan Inang anggi (Tante-red). "Saya tidak tahu setan apa yang merasuki pikiran mereka sampai kejadian ini bisa terjadi," katanya dengan mata berkaca-kaca. Akan tetapi, saat hendak diwawancarai lebih lanjut, istri PS enggan bercerita dan berlalu dari wartawan.

Sementara, Kapolsek Raya AKP H Panggabean yang dikonfirmasi METRO membenarkan adanya kasus itu. Menurutnya , dari hasil pemeriksaan sementara pihaknya, kasus itu mengarah kepemerkosaan. "Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka, kasus ini mengarah kepemerkosaan. Namun untuk lebih pastinya kita tunggu hasil pemeriksaan," bilangnya.

Menurut versi Kapolsek, terungkapnya aksi pemerkosaan tersebut setelah anak lelaki korban yang berumur 17 tahun hendak menjumpai ibunya di ladang kopi milik mereka.

Namun, begitu sampai di ladang kopi dia melihat ibunya sedang digagahi pelaku. "Setelah dipergoki aksinya, pelaku sempat menantang anak korban berkelahi. Namun keburu datang warga dan pelaku kabur ke kediamannya. Tak lama, pelaku diantar oleh keluarga ke Polsek," terang AKP H Panggabean. (hot)



sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN-METRO; Penyaluran dan penjualan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan petani diduga terjadi kecurangan, yakni menjual pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan mengganti kemasan pupuk bersubsidi menjadi tidak bersubsidi yang kemudian dijual kepada masyarakat.

Salah seorang masyarakat Pematang Raya, Riduan Paradiso Purba kepada Metro, kemarin mengatakan, dia pernah melihat salah seorang pengusaha kios pengecer yang menjual pupuk bersusidi di atas HET yakni dengan harga Rp90.000 per zak timbangan 50 kg. Menurutnya, harga yang ditetapkan pemerintah adalah Rp65.000 – Rp70.000 per zak. Selain itu, pengusaha kios pupuk juga mengganti kemasan pupuk yang bertuliskan bersubsidi dengan kemasan yang tidak bersubsidi.


"Saya pernah lihat kemasan pupuk itu tapi diganti. Saat itu saya tidak mempunyai kamera untuk difoto sebagai barang bukti," katanya. Ketika dia menanyakan siapa kios pengecer yang melakukan penggatian kemasan pupuk tersebut, dia enggan menyebutkannya. "Nanti saja kalau sudah ada buktinya. Kita menjunjung azas praduga tak bersalah," katanya.

Wakil Ketua komisi II DPRD Simalungun, Bernhard Damanik SE yang dihubungi melalui ponselnya sangat menyesalkan tindakan oknum kios pengecer tersebut. Melalui Metro pihaknya mengimbau masyarakat yang menemukan kecurangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini agar melaporkannya kepada DPRD melalui Komisi II dan selanjutnya akan dilaporkan ke pihak berwajib serta dilakukan pencabutan ijin kios.

"Silahkan sampaikan kepada kami bukti kecurangan untuk kita sampaikan kepada pihak yang berwajib," katanya.

Bernard juga menyayangkan kinerja Komisi Pengawasan Pupuk yang dinilai kurang bekerja. Padahal, anggaran kegiatan dan operasionalnya selalu ditampung di APBD setiap tahunnya. "Kalau hanya menghabiskan anggaran, saya setuju jika komisi pengawasan pupuk ini dibubarkan," katanya tegas.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Hamdan Nasution SP berjanji akan mencek kebenaran informasi tersebut. "Saya akan perintahkan pegawai saya untuk mencek kebenarannnya. Sebelum saya ketahui siapa oknumnya, saya no comment dulu," katanya yang saat dihubungi mengaku sedang rapat.

Ketua Komisi Pengawasan Pupuk yang juga Asisten II Sektariatat Daerah, Mudzrin Ssos tidak berhasil ditemui di ruang kerjanya. Menurut salah seorang stafnya, dia sedang mengikuti rapat di DPRD Simalungun. Tapi ketika dicari di DPRD, ternyata tidak ada. (Hot)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
RAYA -METRO; Kebutuhan Komputer (laptop/PC) saat ini makin penting digunakan untuk berbagai aspek kehidupan, mulai keperluan adminstrasi perkantoran, pencarian informasi lewat internet dan keperluan lainnnya. Namun mengingat harga terbilang mahal, maka kepemilikan komputer masih jarang.

Melihat hal itu SMK N 1 Raya mengembangkan penyediaan PC dan laptop dengan biaya terjangkau masyarakat alias murah dengan spesifikasi Pentium 4. PC dan laptop murah ini dirakit sendiri oleh siswa SMKN I Raya.

Hal itu disampaikan Kepala SMKN 1 Raya, Ir Tiopan Sagala MSi didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bostor Pakpahan SP dan Kepala Program studi Tehnik Komputer dan Informatika, Era Jastra Saragih di ruang kerjanya, Selasa (1/6)Menurutnya, harga komputer yang dirakit siswanya tergolong murah dengan kisaran harga Rp2,9 juta sampai Rp3 juta per unit untuk PC, sedangkan Laptop mini intel N Atom berkisar Rp2,7 juta sampai Rp2,8 juta per unit. Dengan harga yang ditawarkan, diyakini siswa dapat memilikinya.

Ditambahkannya, perakitan komputer jenis PC dan Laptop ini dilatarbelakamngi adanya bantuan dari Kemeteriaan Pendididikan Nasional berupa bahan praktek komputer bekerjasama dengan PT Zyrexindo Mandiri Buana. Karena hasil rakitan siswa dan guru ini memenuhi standart industri dan standar mutu produk, pihaknya akan menawarkan kepada masyarakat dan lembaga pemerintah maupun swasta agar mempercayakan pengandaan komputer kepada sekolahnya.

Adapun computer hasil rakitan siswa SMK N1 Raya tambah sagala akan diberi nama "SMK Zyrex" dengan gambar logo merah putih. Mulai tahun 2009 sekolah kita sudah menerapkan pembelajaran berbasis ICT, di mana setiap ruang teori dilengkapi paralatan ICT seperti laptop, proyektor LCD dan akses internet dan mulai Tahun pelajaran 2010 akan diterapkan model pembelajaran e-learning dan ujian berbasis on line," katanya diamini rekannya

Dengan kemampuan guru dan minat siswa untuk menggeluti ilmu tegnologi informasi, ujarnya, tahun pelajaran 2010/2011 SMKN 1 Raya akan membuka kelas unggulan untuk kompetensi keahlian teknik komputer dan jaringan. ini merupakan salah satu usaha menjawab tantangan kemajuan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya. (Hot)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
SIMALUNGUN (EKSPOSnews) : Tiga pasangan bakal calon (balon) Bupati dan Wakil Bupati Simalungun dari jalur independen belum memenuhi jumlah berkas dukungan.Mereka harus melengkapi persyaratan itu selambatnya pada 8 Juni mendatang.

Humas KPU Simalungun, Ramadin Turnip mengatakan, berkas dukungan yang diserahkan para pasangan balon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun awalnya melebihi dari persyaratan yang ditentukan.Namun ternyata setelah diverifikasi sejak 10 Mei 2010, cukup banyak berkas dukungan yang dibatalkan atau tidak sah.

�Saat menyerahkan berkas dukungan memang hampir seluruh balon menyerahkan melebihi dari yang dibutuhkan, yaitu 35.320 dukungan, sebagai syarat untuk maju dari jalur independen.Namun setelah diverifikasi, seluruhnya belum memenuhi persyaratan yang dibutuhkan,�papar Ramadin. Dia memaparkan,pasangan balon Muknir Damanik-Miko awalnya menyerahkan 54.630 berkas dukungan.

Namun yang dinyatakan sah hanya 26.012,sehingga masih ada kekurangan sekitar 9.000 berkas dukungan lagi. Kemudian,pasangan balon Kabel Saragih-Mulyono sebelumnya menyerahkan 39.517 berkas dukungan. Namun, yang sah hanya 12.919 berkas, sehingga masih ada kekurangan sekitar 23.000 berkas dukungan.

Sedangkan pasangan balon Syahrial dan Sumaryono awalnya menyerahkan 49.916 berkas, tapi yang sah hanya 12.969 berkas.Terdapat kekurangan 23.000 berkas dukungan lagi. �Bagi seluruh balon yang berkas dukungannya masih kurang,diberi kesempatan untuk melengkapinya kembali hingga 8 Juni.

Mereka harus menyertakan dua kali lipat dari jumlah yang kurang dan menyertakan KTP asli pendukung,� papar Ramadin. Setelah kekurangan berkas diserahkan, lanjutnya, KPU Simalungun akan kembali melakukan verifikasi mulai di tingkat PPS, PPK,dan KPU,hingga 23 Juni.

Sementara itu, Ketua Panwas Pilkada Simalungun Ulamatuah Saragih mengatakan, pihaknya mengerahkan seluruh panwas lapangan untuk mengawasi penyalahgunaan KTP masyarakat untuk dijadikan berkas dukungan para balon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun yang bakal maju dari jalur independen.

�Kami mengerahkan seluruh pengawas lapangan untuk mengawasi ketat adanya upaya-upaya para tim sukses untuk mengumpulkan KTP dari warga dengan imbalan uang.Tindakan itu mungkin terjadi untuk melengkapi kekurangan berkas para balon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun yang akan mendaftar melalui jalur independen,� tukasnya.(rel/sn)

sumber : eksposenews
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon