sponsor

Select Menu

Favourite

Berita

Budaya

Berita Utama

Popular

Kategori Berita

Comments

Advertisement

Berita Pilihan

Newsletter

Hi There, I am

SLIDE1

Bupati Simalungun

Pematang Raya

Pematang Siantar

Pendidikan

Politik

Kaos Simalungun

VIDEO

» » » » 139 Aparat Nagori ‘Terbang’ ke Bali Ikuti Diklat Peningkatan Wawasan


Garama ParRaya 7:06 PM 0

SIMALUNGUN - Dalam rangka peningkatan kapasitas dan wawasan, aparat nagori di Kabupaten Simalungun diberikan kesempatan mengikuti diklat yang direncanakan berlangsung pada 9 November sampai 13 November mendatang di Bali. Dari 345 nagori yang ada di Kabupaten Simalungun, sebanyak 139 aparat nagori dipastikan ikut ke sana.
Kadis BPMN Nurinim Purba mengatakan, peningkatan kapasitas dan wawasan aparat nagori merupakan program tahunan di masing-masing nagori. Anggarannya ditampung dari anggaran ADD nagori yang terbagi dua, yaitu bagian fisik dan non fisik.
“Setiap tahunnya ADD mengalokasikan dana untuk pemberdayaan. Penggunaan anggaran non fisiknya terserah kepada aparat pangulu. Sebagian besar ada yang membeli buku pedoman dalam hal peningkatan kapasitas. Ada juga aparat pangulu yang melakukan sosialisasi bersama masyarakat. Bahkan 139 nagori ini memilih mengikuti diklat ke Bali,” ujar Nurinim ketika dihubungi lewat telepon selulernya, Minggu (4/11).
Menurutnya, diklat ke Bali bukan untuk mangkir atau jalan-jalan. Ketepatan saja di sana daerah wisata. Sebab salah satu nagori di Bali merupakan juara pertama nagori tingkat nasional. Di mana nagori itu sudah bisa mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupatennya.
“Kita berharap aparat nagori yang berangkat ke sana bisa mendapatkan pengetahuan lebih. Sehingga bisa diimplementasikan di Kabupaten Simalungun. Targetnya, nagori-nagori di Simalungun bisa penyumbang PAD untuk Kabupaten Simalungun,” ujarnya.
Masih kata Nurinim, sedikit tentang juara I nagori tingkat nasional yang berada di wilayah Bali, maka tak heran ketika aparat nagori setingkat pangulu sudah bergaji Rp5 juta per bulannya. Bahkan untuk setingkat gamot di sana, bergaji Rp3 juta per bulan. Padahal mereka bukan PNS.
Lebih jauh, sambung Nurinem, di sana masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai budaya. Meski berbagai wisatawan manca negara datang ke sana, namun tidak melunturkan budayanya. Sementara masyarakat Kabupaten Simalungun, kita sayangkan sangat mudah terkontakminasi dengan budaya luar. “Bagaimana konsep pemerintah nagori di sana, dan pemegangan teguh nilai budayanya, kiranya bisa juga diimplementasikan di Kabupaten Simalungun. Hasil diklat tersebut kita rencanakan supaya disosialisasikan nantinya ke masing-masing mas yarakatnya,” tegasnya. (osi)

sumber : metro siantar

BAGI HON NASSIAM BANI HASOMAN NASSIAM DA, DIATEI TUPA

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply