Hama Tikus Rusak Tanaman Padi, Panen Raya Terancam Gagal di Simalungun
Petani sawah yang mengikuti musim tertib tanam September – Oktober 2008 mulai resah. Masalahnya, hama tikus ” mengganas ” rusak tanaman padi dan tanpa penanganan serius maka panen raya terancam gagal.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, usaha pertanian sawah yang mengikuti tertib tanam September – Oktober yaitu di Desa Silau Malaha Kecamatan Siantar, Siborna Kecamatan Panei dan Bahal Gajah Kecamatan Sidamanik. Para petani pada umumnya kewalahan menanggulangi serangan hama tikus, merusak tanaman padi.
Usia tanaman padi saat ini antara 60 – 70 hari, umumnya dalam kondisi bunting besar. Serangan hama tikus biasanya dimulai dari tengah – tengah satu pematang sawah hingga bergerak menuju pinggiran. Musim panen diprakirakan Desember 2008 – Januari 2009.
Bahkan, salah seorang petani di Siborna E Manurung, Kamis (20/11) sudah membabat tanaman padi yang sudah dirusak hama tikus dan mengolah lahan persawahan untuk ditanami kembali.
Akibat serangan hama tikus merusak tanaman padi, petani terancam kehilangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Masalah ini berpotensi menimbulkan gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat.
Hal senada disampaikan petani Silau Malaha F Damanik. Petani sawah di desanya saat ini resah, khawatir kehilangan mata pencaharian menetap karena serangan hama tikus merusak tanaman padi.
Untuk menanggulangi serangan hama tikus, masyarakat dikatakan mengharapkan perhatian dan kemauan intansi terkait turun ke lapangan memberikan dorongan dan penyuluhan secara tehnis berburu tikus.(S4/g)
sumber : hariansib
No comments