sponsor

Select Menu

Favourite

Berita

Budaya

Berita Utama

Popular

Kategori Berita

Comments

Advertisement

Berita Pilihan

Newsletter

Hi There, I am

SLIDE1

Bupati Simalungun

Pematang Raya

Pematang Siantar

Pendidikan

Politik

Kaos Simalungun

VIDEO

» » » » Mantan Guru Calon Incumbent Diintimidasi


Garama ParRaya 12:15 AM 0

Minggu, 18 April 2010
JAKARTA -- Upaya jegal-menjegal menjelang pilkada Kabupaten Simalungun, Sumut, semakin keras. Bahkan, hingga mengorbankan pihak lain yang tidak terkait langsung dengan urusan pencalonan pilkada. Hal itu yang dialami Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Jakarta Barat Moh Karim dan mantan guru matematika Bupati Simalungun Zulkarnain Damanik di sekolah itu, Ny.Syamsidar (80).

Keduanya merasa terintimidasi oleh oknum aktivis sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang cabangnya ada Simalungun. Zulkarnain merupakan calon incumbent yang akan maju lagi di pilkada Simalungun, Agustus mendatang. Dia diusung Partai Demokrat dan sejumlah partai lainnya.

Karim bercerita, oknum aktivis LSM itu sudah beberapa kali datang ke SMP 22 Jakarta Barat. Tujuannya, mendesak Karim agar mencabut lagi legalisir ijazah atas nama Zulkarnain Damanik. Karim dan para guru lainnya merasa terganggu dengan ulah oknum LSM itu, terlebih dia datang ke sekolah pada jam-jam pelajaran sedang aktif. Sudah tentu, permintaan oknum LSM itu tidak dituruti. Alasannya, nama Zulkarnain Damanik memang tercatat di buku induk sekolah.

“Kami jelaskan kepada orang LSM itu bahwa dasar dikeluarkannya legalisir ijazah itu ya nama yang bersangkutan harus terdaftar dan tertera di buku induk sebagai siswa. Jadi tak ada alasan kami untuk mencabutnya lagi. Apalagi diperkuat dengan keterangan mantan guru yang pernah mengajar yang bersangkutan,” beber Karim. Meski sudah diberikan penjelasan panjang lebar, namun tetap saja oknum LSM itu datang dan mendesak-desak terus.

"Padahal sudah dijelaskan berkali-kali oleh wakil kepala sekolah. Tetapi masih juga datang. Para guru dan wakil kepala sekolah sudah mengeluh, bahkan sudah ketakutan," ujar Karim saat dihubungi wartawan, Minggu (18/4). Identitas oknum LSM itu sudah diketahui pihak sekolah, lantaran setiap ada tamu harus menulis identitasnya di buku tamu.

Karim dan rekan-rekannya sudah mulai jengah. Rencananya, bila oknum itu datang lagi dan mendesak-desak terus, maka akan dilaporkan ke Polda Metro Jaya. "Karena ini sudah mengganggu dan kami merasa terintimidasi," imbuh Karim.

Dari informasi yang dihimpun JPNN, Ny Syamsidar juga mengalami intimidasi. Oknum LSM juga mendatangi perempuan sepuh itu agar mau memberikan kesaksian palsu terkait ijazah SMP milik Zulkarnain Damanik. (sam/jpnn)

sumber : jpnn

berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon

BAGI HON NASSIAM BANI HASOMAN NASSIAM DA, DIATEI TUPA

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply