Warga Berkurang Pakai Kompor Gas
Garama ParRaya
9:53 PM
0
SIMALUNGUN-METRO; Sejak konversi minyak tanah ke gas yang diberlakukan pemerintah setahun terakhir, hampir setiap hari diberitakan terjadi peristiwa meledaknya tabung gas elpiji di sejumlah daerah, bahkan sampai menelan korban jiwa. Peristiwa ini membuat sejumlah warga di Kecamatan Raya, Simalungun enggan bahkan berkurang memakai elpiji.
Mak Adytia Br Sinaga warga Pematang Raya, yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit ketika ditemui Metro rabu (14/7) mengaku enggan menggunakan kompor gas karena takut tabung elpiji meledak yang saat ini marak terjadi. Saat ini, dia menggunakan kompor minyak tanah (mitan) daripada gas karena merasa lebih aman dan tidak khawatir akan bocor dan meledak. "Setiap hari saya lihat di TV, banyak tabung gas yang meledak. Karenanya, agar lebih aman, saya pakai kompor mitan," kata ibu satu anak ini.
Hal yang sama juga disampaikan pedagang nasi, Mak Hendra Br Sumbayak. Ditemui di warungnya dia mengatakan, sampai saat ini dia masih menggunakan kompor mitan untuk memasak dagangannya. Wanita yang sudah puluhan tahun menekuni usaha ini mengaku takut menggunakna elpiji, sesaat menyaksikan pemberitaan di TV tentang maraknya tabung gas yang meledak.
"Walaupun harga minyak tanah mahal saya masih gunakan kompor minyak. Daripada pakai gas elpiji dengan harga murah, tapi nyawa terancam," tegasnya.
Terpisah J Saragih warga Raya Usang ketika ditemui di salah satu warung kopi di Pematang Raya mengaku, dia telah mendapatkan kompor gas yang disalurkan pemerintah. Namun, sampai saat ini keluarganya tidak pernah memakainya, tapi lebih memilih menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari kelurganya.
"Untuk apa pakai kompor gas, sementara kayu bakar banyak. Selain tidak berbiaya juga aman," katanya.
Dia mengaku menerima kompor gas tersebut karena ikut-ikutan dengan warga lainnya. "Ada pemberian dari pemeritah, kan tidak mungkin ditolak. Tapi, kalau ada yang mau membelinya, saya akan menjualnya," katanya. (hot)
Mak Adytia Br Sinaga warga Pematang Raya, yang sehari-hari berprofesi sebagai penjahit ketika ditemui Metro rabu (14/7) mengaku enggan menggunakan kompor gas karena takut tabung elpiji meledak yang saat ini marak terjadi. Saat ini, dia menggunakan kompor minyak tanah (mitan) daripada gas karena merasa lebih aman dan tidak khawatir akan bocor dan meledak. "Setiap hari saya lihat di TV, banyak tabung gas yang meledak. Karenanya, agar lebih aman, saya pakai kompor mitan," kata ibu satu anak ini.
Hal yang sama juga disampaikan pedagang nasi, Mak Hendra Br Sumbayak. Ditemui di warungnya dia mengatakan, sampai saat ini dia masih menggunakan kompor mitan untuk memasak dagangannya. Wanita yang sudah puluhan tahun menekuni usaha ini mengaku takut menggunakna elpiji, sesaat menyaksikan pemberitaan di TV tentang maraknya tabung gas yang meledak.
"Walaupun harga minyak tanah mahal saya masih gunakan kompor minyak. Daripada pakai gas elpiji dengan harga murah, tapi nyawa terancam," tegasnya.
Terpisah J Saragih warga Raya Usang ketika ditemui di salah satu warung kopi di Pematang Raya mengaku, dia telah mendapatkan kompor gas yang disalurkan pemerintah. Namun, sampai saat ini keluarganya tidak pernah memakainya, tapi lebih memilih menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari kelurganya.
"Untuk apa pakai kompor gas, sementara kayu bakar banyak. Selain tidak berbiaya juga aman," katanya.
Dia mengaku menerima kompor gas tersebut karena ikut-ikutan dengan warga lainnya. "Ada pemberian dari pemeritah, kan tidak mungkin ditolak. Tapi, kalau ada yang mau membelinya, saya akan menjualnya," katanya. (hot)
sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments