Bupati Terpilih Diminta Bangkitkan Sepakbola
Garama ParRaya
9:41 AM
0
TANAH JAWA-METRO; Bupati Simalungun terpilih diharapkan mampu membangkitkan prestasi sepakbola di daerah ini yang sedang terpuruk. Sebab selama kurun waktu cukup lama, sepakbola Simalungun tenggelam dan minim prestasi. Bahkan pengurus PSS Simalungun saat ini tak mampu memutar roda kompetisi antar kecamatan.
Roganda Silalahi (35 ), mantan pemain terbaik PSS Simalungun kepada METRO, Minggu (29/8) mengaku sangat prihatin melihat kondisi sepakbola Simalungun. Katanya, Kabupaten Simalungun yang terdiri atas 31 kecamatan dan didukung sejumlah perkebunan BUMN merupakan gudangnya pemain sepakbola. Tapi karena tidak adanya kompetisi antar kecamatan dan minimnya turnamen sepakbola bergengsi, akhirnya para pemain terbaik Simalungun yang berbakat banyak membela kabupaten lain.
Beberapa di antaranya Riwan, Faisal, Sayuti, Edy Amry, Suhadi, Muslim, Budi Umbara, dan kiper Dadang pernah memperkuat PSSA Asahan di Divisi II Nasional di Kerawang, Bekasi. Padahal ketujuh pemain tersebut murni warga Simalungun, dan saat ini masih aktif bermain sepakbola di lingkungan perkebunan.
Di tempat terpisah, Tim Manajer Persija Tanah Jawa, Irwansyah mengatakan, untuk tingkat kecamatan, ada dua kecamatan di Simalungun yang memiliki kompetisi antar klub nagori/kelurahan yang tetap eksis, yakni Kecamatan Tanah Jawa dan Girsang Sipangan Bolon.
Kecamatan Tanah Jawa, katanya, mampu menggulirkan kompetisi antar 20 klub nagori sekaligus menggulirkan antar klub di 4 kecamatan (dapem III Simalungun). Dana, sambungnya, tidak pernah menjadi masalah bahkan selalu surplus. Sebab kompetisi antar nagori dibiayai pangulu nagori, dan dana kompetsi antar klub se-dapem III Simalungun langsung dibiayai 6 anggota DPRD Simalungun asal dapem III yang diprakarsai pengusaha muda, Sugiarto SE.
Masih kata Irwansyah, jika bupati terpilih berkeinginan membangkitkan sepakbola Simalungun, ia cukup memerintahkan para camat membentuk tim sepakbola. Untuk Simalungun bawah, pertandingan bisa diglar di Lapangan Balimbingan Tanah Jawa atau Bah Jambi. Sedangkan untuk Simalungun atas, pertandingan dipusatkan di Raya. Agar kompetisi tidak tersendat dana, 31 camat se-Simalungun diwajibkan memberikan kontribusi. Dengan demikian, dana untuk menggerakkan roda kompetisi yang diperkirakan menelan biaya Rp50 juta dapat terpenuhi.
Roganda Silalahi (35 ), mantan pemain terbaik PSS Simalungun kepada METRO, Minggu (29/8) mengaku sangat prihatin melihat kondisi sepakbola Simalungun. Katanya, Kabupaten Simalungun yang terdiri atas 31 kecamatan dan didukung sejumlah perkebunan BUMN merupakan gudangnya pemain sepakbola. Tapi karena tidak adanya kompetisi antar kecamatan dan minimnya turnamen sepakbola bergengsi, akhirnya para pemain terbaik Simalungun yang berbakat banyak membela kabupaten lain.
Beberapa di antaranya Riwan, Faisal, Sayuti, Edy Amry, Suhadi, Muslim, Budi Umbara, dan kiper Dadang pernah memperkuat PSSA Asahan di Divisi II Nasional di Kerawang, Bekasi. Padahal ketujuh pemain tersebut murni warga Simalungun, dan saat ini masih aktif bermain sepakbola di lingkungan perkebunan.
Di tempat terpisah, Tim Manajer Persija Tanah Jawa, Irwansyah mengatakan, untuk tingkat kecamatan, ada dua kecamatan di Simalungun yang memiliki kompetisi antar klub nagori/kelurahan yang tetap eksis, yakni Kecamatan Tanah Jawa dan Girsang Sipangan Bolon.
Kecamatan Tanah Jawa, katanya, mampu menggulirkan kompetisi antar 20 klub nagori sekaligus menggulirkan antar klub di 4 kecamatan (dapem III Simalungun). Dana, sambungnya, tidak pernah menjadi masalah bahkan selalu surplus. Sebab kompetisi antar nagori dibiayai pangulu nagori, dan dana kompetsi antar klub se-dapem III Simalungun langsung dibiayai 6 anggota DPRD Simalungun asal dapem III yang diprakarsai pengusaha muda, Sugiarto SE.
Masih kata Irwansyah, jika bupati terpilih berkeinginan membangkitkan sepakbola Simalungun, ia cukup memerintahkan para camat membentuk tim sepakbola. Untuk Simalungun bawah, pertandingan bisa diglar di Lapangan Balimbingan Tanah Jawa atau Bah Jambi. Sedangkan untuk Simalungun atas, pertandingan dipusatkan di Raya. Agar kompetisi tidak tersendat dana, 31 camat se-Simalungun diwajibkan memberikan kontribusi. Dengan demikian, dana untuk menggerakkan roda kompetisi yang diperkirakan menelan biaya Rp50 juta dapat terpenuhi.
sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments