Masyarakat Simalungun Jangan Mau Dibeli

Adanya lima pasangan calon Bupati Simalungun yang bertarung pada Pemilukada Simalungun tanggal 26 Agustus 2010 mendatang, jelas akan membuat para calon dan para tim sukses (TS) nya semakin mempertajam strateginya dalam mencari simpati masyarakat agar dipilih. Salahsatu strategi yang setiap pemilu berjalannya adalah Money Politick.

Untuk tidak memperlancar permainan uang ini, diharapkan masyarakat jangan mau dibeli hak pilihnya. Jika, itu yang terjadi, maka sudah dapat dipastikan, demokrasi tidak akan berjalan lancar, dan harapan kepada Bupati yang terpilih akan jauh dari harapan.

Caleg diminta tidak menebar money politick di tengah-tengah masyarakat, dan juga tidak membawa-bawa sara. Akan lebih baik jika calon memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam mempergunakan hak politiknya.

Selain masyarakat tidak mau dibeli, masyarakat dan caleg yang didukungnya dalam pemilu nanti tidak melakukan politik pembusukan. Calon Bupati diharapkan tidak melakukan praktek yang saling memburuk-burukkan antara yang satu dengan yang lainnya.

Hal ini dikatakan seorang warga Siantar Timur, Johannes Purba, melalui METRO, Jumat (6/8). Menurutnya, setiap calon yang saat sudah masuk daftar calon tetap (DCT) harus menujukkan keberadaan dirinya sebagai calon pimp;inan rakyat yang berkualitas dan formal, dengan cara banyak berbuat, tapi bukan dengan membeli masyarakat atau melakukan money politick.

Masih menurut Johannes, bukan rahasia lagi, saat ini banyak calon sudah melakukan gerakan kampanye sembunyi-sembunyi seperti melalui teman-teman dekat, sanak famili, dan kegiatan organisasi untuk mendapatkan dukungan dalam pencalonan dirinya menjadi Bupati Simalungun.

Johannes menilai, upaya yang dilakukan oleh calon untuk mencari simpati sah-sah saja. Namun, harus diingat, masyarakat sudah cerdas dan tidak akan terpengaruh hanya karena masalah uang. (mer)

sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon