Arjuna Manurung ‘Dilupakan’ Pemkab Simalungun
Garama ParRaya
6:53 AM
0
SIMALUNGUN-METRO; Arjuna Manurung (2) yang mengalami kelainan mulut dan hidung, beserta orangtuanya, Andi Manurung (28) dan Eni (22) merasa ‘dilupakan’ Pemkab Simalungun, pihak yang mengirimkan mereka ke Jakarta, beberapa bulan lalu. Sebab, Pemkab Simalungun melalui Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr Jan Maurisdo Purba yang saat ini menjabat Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Parapat, tidak kunjung memperpanjang masa berlaku kartu Jamkesmas bagi Arjuna.
"Sudah sejak 11 Nopember 2010, masa berlaku kartu Jamkesmas Arjuna habis. Kami sebelumnya telah menghubungi dr Jan (mantan Kadinkes Simalungun, red). Beliau berjanji membantu memperpanjang, tetapi sampai saat ini belum ada. Sehingga secara otomatis, sejak 11 Nopember, Arjuna tidak mendapat perawatan karena telah ditolak pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kami merasa ditinggalkan di sini. Sementara Kadis Kesehatan Simalungun yang baru, belum ada komunikasi," kata Andi Manurung, melalui telepon, Selasa (7/12).
Lebih lanjut Andi menjelaskan, hampir sebulan terakhir, m,reka bertahan di rumah kos-kosan, tidak jauh dari RSCM, dengan mengandalkan sumbangan mantan Bupati Simalungun Drs Zulkarnain Damanik, yang dikirimkan ketika masih menjabat.
"Sebenarnya kami masih menunggu janji Pak Kadis (mantan Kadis Kesehatan, red), tetapi yang bersangkutan sekarang berdalih karena tidak menjabat Kadis Kesehatan lagi. Tetapi kami tetap bertahan di sini (Jakarta, red) sampai Arjuna dioperasi. Beberapa waktu lalu, anggota DPRD DKI Jakarta dating. Tapi karena kami bukan penduduk Jakarta, katanya tidak bisa ditolong," beber Andi.
Untuk bertahan hidup, Andi mengaku keluarganya menerima mendapat bantuan dari dermawan yang diperkenalkan dan dibawa wartawan, baik media cetak maupun elektronik.
Mantan Kadinkes Simalungun, dr Jan Maurisdo Purba, yang baru dilantik menjadi Direktur RSU Parapat, Senin (6/12) ketika dikonfirmasi melalui telepon, walau terdengar nada panggilan aktif, yang bersangkutan tidak mengangkatnya. Sementara pesan singkat yang dikirim tidak dibalas.
Masih Dipelajari
Sedangkan Kadinkes Simalungun yang baru, dr Saberina Tarigan, melalui telepon mengaku belum mengetahui kasus Arjuna.
"Saya kan masih baru jadi (Kadinkes, red). Jadi masih mempelajari masalah tersebut, jadi tidak mungkin memberikan jawaban karena belum mengerti," kata dokter yang sebelumnya bertugas di Kabupaten Karo ini. (esa)
"Sudah sejak 11 Nopember 2010, masa berlaku kartu Jamkesmas Arjuna habis. Kami sebelumnya telah menghubungi dr Jan (mantan Kadinkes Simalungun, red). Beliau berjanji membantu memperpanjang, tetapi sampai saat ini belum ada. Sehingga secara otomatis, sejak 11 Nopember, Arjuna tidak mendapat perawatan karena telah ditolak pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kami merasa ditinggalkan di sini. Sementara Kadis Kesehatan Simalungun yang baru, belum ada komunikasi," kata Andi Manurung, melalui telepon, Selasa (7/12).
Lebih lanjut Andi menjelaskan, hampir sebulan terakhir, m,reka bertahan di rumah kos-kosan, tidak jauh dari RSCM, dengan mengandalkan sumbangan mantan Bupati Simalungun Drs Zulkarnain Damanik, yang dikirimkan ketika masih menjabat.
"Sebenarnya kami masih menunggu janji Pak Kadis (mantan Kadis Kesehatan, red), tetapi yang bersangkutan sekarang berdalih karena tidak menjabat Kadis Kesehatan lagi. Tetapi kami tetap bertahan di sini (Jakarta, red) sampai Arjuna dioperasi. Beberapa waktu lalu, anggota DPRD DKI Jakarta dating. Tapi karena kami bukan penduduk Jakarta, katanya tidak bisa ditolong," beber Andi.
Untuk bertahan hidup, Andi mengaku keluarganya menerima mendapat bantuan dari dermawan yang diperkenalkan dan dibawa wartawan, baik media cetak maupun elektronik.
Mantan Kadinkes Simalungun, dr Jan Maurisdo Purba, yang baru dilantik menjadi Direktur RSU Parapat, Senin (6/12) ketika dikonfirmasi melalui telepon, walau terdengar nada panggilan aktif, yang bersangkutan tidak mengangkatnya. Sementara pesan singkat yang dikirim tidak dibalas.
Masih Dipelajari
Sedangkan Kadinkes Simalungun yang baru, dr Saberina Tarigan, melalui telepon mengaku belum mengetahui kasus Arjuna.
"Saya kan masih baru jadi (Kadinkes, red). Jadi masih mempelajari masalah tersebut, jadi tidak mungkin memberikan jawaban karena belum mengerti," kata dokter yang sebelumnya bertugas di Kabupaten Karo ini. (esa)
sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments