Anggota DPR Tinjau Proyek P2IP di Simalungun
Garama ParRaya
8:53 PM
0
SIMALUNGUN-METRO; Anggota DPR-RI dari daerah pemilihan (dapem) Sumut 3 Partai Golongan Karya (Golkar), Ir Ali Wongso H Sinaga didampingi Ketua Fraksi Golkar DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani, meninjau proyek Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (P2IP) tahun 2010 di Kabupaten Simalungun, Jumat (7/1).
Proyek P2IP pendanaannya berasal dari APBN, yakni setiap nagori memeroleh bantuan Rp250 juta per nagori, dan pengerjaannya langsung ditangani masyarakat dan dikoordinir/diawasi Satuan Kerja Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Sumut dan Dinas Perkimbagwil Kabupaten Simalungun. Tahun 2010, ada lima nagori yang memeroleh proyek P2IP, yaitu Nagori Tiga Runggu Kecamatan Purba, Nagori Dolok Parmonangan Kecamatan Dolok Panribuan, dan Kelurahan Perdagangan IV dan V, serta Nagori Pardomuan Nauli Kecamatan Bandar.
Proyek P2IP yang dikunjungi yakni yang berlokasi di Nagori Dolok Parmonangan, Kelurahan Perdagangan, dan Nagori Pardomuan Nauli. Di Nagori Dolok Parmonangan, tepatnya di Perumnas, sesuai kesepakatan masyarakat, bantuan P2IP digunakan untuk membangun parit.
Saat Ali Wongso berkunjung, masyarakat mengucapkan terima kasih kepadanya, yang telah memperjuangkan Kabupaten Simalungun mendapatkan proyek tersebut.
“Selama ini, jika hujan datang kami kebanjiran. Setelah adanya parit, halaman rumah kami tidak banjir lagi,” ujar br Sinaga, sembari menyalami Ali Wongso.
Sementara di Huta Baru yang juga di Nagori Dolok Parmonangan, bantuan tersebut juga digunakan masyarakat untuk membangun parit sepanjang 800 meter.
Sedangkan di Kelurahan Perdagangan, dana P2IP digunakan masyarakat untuk membangun jalan di pemukiman yang selama ini hanya dari tanah. Dengan dana P2IP tersebut, saat ini jika hujan, kondisi jalan tidak lagi becek, karena sudah dilapis dengan cor beton. Beberapa warga yang menyambut Ali Wongso juga mengucapkan terima kasih karena ia sudah memperjuangkan anggaran tersebut.
Selanjutnya di Nagori Pardomuan Nauli, anggaran P2IP dimanfaatkan untuk membangun tembok penahan badan jalan yang menghubungkan Huta Ganjang menuju Huta Jati yang terisolir karena ketiadaan jalan. “Dengan adanya program ini, maka lalu-lintas dari dan menuju huta tersebut menjadi lancr,” ujar Panguli Nagori Pardomuan Nauli.
Usai menunjau proyek P2IP di Simalungun, Ali Wongso menyatakan puas, karena proyek dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. Di seluruh Indonensia, katanya, ada sekitar 70 ribu desa yang memerolehnya, sehingga warga Simalungun patut berterima kasih bisa mendapatkan proyek tersebut.
“Kami akan memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan memperjuangkan agar setiap desa mendapatkan bantuan Rp1 miliar setiap tahun. Kita harapkan perjuangan tersebut bisa berhasil,” katanya. (mag-16)
Proyek P2IP pendanaannya berasal dari APBN, yakni setiap nagori memeroleh bantuan Rp250 juta per nagori, dan pengerjaannya langsung ditangani masyarakat dan dikoordinir/diawasi Satuan Kerja Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Sumut dan Dinas Perkimbagwil Kabupaten Simalungun. Tahun 2010, ada lima nagori yang memeroleh proyek P2IP, yaitu Nagori Tiga Runggu Kecamatan Purba, Nagori Dolok Parmonangan Kecamatan Dolok Panribuan, dan Kelurahan Perdagangan IV dan V, serta Nagori Pardomuan Nauli Kecamatan Bandar.
Proyek P2IP yang dikunjungi yakni yang berlokasi di Nagori Dolok Parmonangan, Kelurahan Perdagangan, dan Nagori Pardomuan Nauli. Di Nagori Dolok Parmonangan, tepatnya di Perumnas, sesuai kesepakatan masyarakat, bantuan P2IP digunakan untuk membangun parit.
Saat Ali Wongso berkunjung, masyarakat mengucapkan terima kasih kepadanya, yang telah memperjuangkan Kabupaten Simalungun mendapatkan proyek tersebut.
“Selama ini, jika hujan datang kami kebanjiran. Setelah adanya parit, halaman rumah kami tidak banjir lagi,” ujar br Sinaga, sembari menyalami Ali Wongso.
Sementara di Huta Baru yang juga di Nagori Dolok Parmonangan, bantuan tersebut juga digunakan masyarakat untuk membangun parit sepanjang 800 meter.
Sedangkan di Kelurahan Perdagangan, dana P2IP digunakan masyarakat untuk membangun jalan di pemukiman yang selama ini hanya dari tanah. Dengan dana P2IP tersebut, saat ini jika hujan, kondisi jalan tidak lagi becek, karena sudah dilapis dengan cor beton. Beberapa warga yang menyambut Ali Wongso juga mengucapkan terima kasih karena ia sudah memperjuangkan anggaran tersebut.
Selanjutnya di Nagori Pardomuan Nauli, anggaran P2IP dimanfaatkan untuk membangun tembok penahan badan jalan yang menghubungkan Huta Ganjang menuju Huta Jati yang terisolir karena ketiadaan jalan. “Dengan adanya program ini, maka lalu-lintas dari dan menuju huta tersebut menjadi lancr,” ujar Panguli Nagori Pardomuan Nauli.
Usai menunjau proyek P2IP di Simalungun, Ali Wongso menyatakan puas, karena proyek dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. Di seluruh Indonensia, katanya, ada sekitar 70 ribu desa yang memerolehnya, sehingga warga Simalungun patut berterima kasih bisa mendapatkan proyek tersebut.
“Kami akan memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan memperjuangkan agar setiap desa mendapatkan bantuan Rp1 miliar setiap tahun. Kita harapkan perjuangan tersebut bisa berhasil,” katanya. (mag-16)
sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments