Jalan Siantar-Raya Langganan Banjir
Garama ParRaya
12:29 AM
0
SIANTAR-Pengendara yang melintas di Jalan Siantar-Seribudolok tepatnya di depan Kantor Badan Penyuluhan Pertanian Perkebunan Peternakan dan Ketahanan Pangan (BP4KP) Kabupaten Simalungun harus ektra hati-hati. Pasalnya saat hujan, jalan tersebut langganan banjir.
R Sinaga warga Panei Tongah kepada METRO, Selasa (6/9) yang sedang berteduh di rumah warga sekitar karena kehujanan menjelaskan, daerah jalan kantor BP4KP Simalungun sering berubah fungsi menjadi sungai kecil. Penyebabnya karena selokan sering tersumbat.
“Penyebabnya karena selokan sering penuh sampah, sehingg terjadi penyumbatan. Petugas kebersihan yang bertanggung jawab juga tidak jelas. Padahal jalan ini sangat strategis karena merupakan lintasan yang dilewati pejabat pemkab dan anggota DPRD,” kata Sinaga.
Lebih lanjut Sinaga menjelaskan, hampir sepanjang 500 meter di lokasi sekitar menjadi langganan banjir apalagi ketika musim hujan. Penyebabnya kemungkinan besar karena selokan memang sudah tidak cukup kapasitasnya menampung air yang cukup besar volumenya yang berasal dari Panei Tongah.
Menurutnya, pihak pemerintah Kecamatan Panei sehausnya lebih aktif untuk memperhatikan selokan, sehingga nantinya tidak mengakibatkan kerugian lebih besar karena kerusakan jalan.
Sementara itu Camat Panei Maksun, membenarkan bahwa di lokasi kantor BP4KP sering banjir. Penyebab utamanya karena meningkatnya volume air dari areal perkebunan PTPN IV Kebun Marjandi pasca pengalihan komoditi dari teh ke kelapa sawit.
“Pihak perkebunan telah berjanji akan membuat kotak-kotak penampungan air di wilayah kebunnya, tetapi sampai sekarang air masih tinggi volumenya.” Kata Maksun.
Lebih lanjut Maksun menjelaskan, kebiasaan masyarakat yang masih suka membuang sampah ke selokan menjadi penyebab seringnya selokan tersumbat yang mengakibatkan banjir. Hal ini diperparah denngan aktivitas pemilik lading yang berada di pinggir jalan.
“Jumat ini akan kita kerahkan masyarakat untuk melakukan gotongroyong membersihkan selokan sepanjang jalan tersebut,” pungkasnya. (esa/leo)
R Sinaga warga Panei Tongah kepada METRO, Selasa (6/9) yang sedang berteduh di rumah warga sekitar karena kehujanan menjelaskan, daerah jalan kantor BP4KP Simalungun sering berubah fungsi menjadi sungai kecil. Penyebabnya karena selokan sering tersumbat.
“Penyebabnya karena selokan sering penuh sampah, sehingg terjadi penyumbatan. Petugas kebersihan yang bertanggung jawab juga tidak jelas. Padahal jalan ini sangat strategis karena merupakan lintasan yang dilewati pejabat pemkab dan anggota DPRD,” kata Sinaga.
Lebih lanjut Sinaga menjelaskan, hampir sepanjang 500 meter di lokasi sekitar menjadi langganan banjir apalagi ketika musim hujan. Penyebabnya kemungkinan besar karena selokan memang sudah tidak cukup kapasitasnya menampung air yang cukup besar volumenya yang berasal dari Panei Tongah.
Menurutnya, pihak pemerintah Kecamatan Panei sehausnya lebih aktif untuk memperhatikan selokan, sehingga nantinya tidak mengakibatkan kerugian lebih besar karena kerusakan jalan.
Sementara itu Camat Panei Maksun, membenarkan bahwa di lokasi kantor BP4KP sering banjir. Penyebab utamanya karena meningkatnya volume air dari areal perkebunan PTPN IV Kebun Marjandi pasca pengalihan komoditi dari teh ke kelapa sawit.
“Pihak perkebunan telah berjanji akan membuat kotak-kotak penampungan air di wilayah kebunnya, tetapi sampai sekarang air masih tinggi volumenya.” Kata Maksun.
Lebih lanjut Maksun menjelaskan, kebiasaan masyarakat yang masih suka membuang sampah ke selokan menjadi penyebab seringnya selokan tersumbat yang mengakibatkan banjir. Hal ini diperparah denngan aktivitas pemilik lading yang berada di pinggir jalan.
“Jumat ini akan kita kerahkan masyarakat untuk melakukan gotongroyong membersihkan selokan sepanjang jalan tersebut,” pungkasnya. (esa/leo)
sumber :metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments