Manajer SPBU Raya Larikan Uang Penjualan BBM
Garama ParRaya
12:31 AM
0
Rabu, 21 April 2010
Setelah beberapa waktu lalu, uang hasil penjualan dirampok, pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14 211 262 Pematangraya, Ir Washington Sipayung, ditimpa musibah lagi. Minggu (18/4), Manajer SPBU tersebut, Fernando Simanjuntak (42), membawa kabur uang tunai Rp45 juta, hasil penjualan bahan bakar minyak (BBM).
Informasi dihimpun dari berbagai sumber, kaburnya Fernando yang selama ini tinggal di sebuah rumah di sebelah SPBU, diketahui salah seorang operator Pompa BBM. Katanya, Minggu (18/4) sekitar pukul 16.00 WIB, para pekerja hendak menyetorkan uang hasil penjualan BBM. Sebagai manajer, Fernando bertugas mengumpulkan uang penjualan, dan menyerahkannya kepada pemilik SPBU, yang kemudian menyetorkan uang itu ke bank. Namun, saat rumahnya didatangi, Fernando tak ada lagi di rumah, begitu juga anak dan istrinya.
Setelah menunggu sekian lama, tak ada tanda-tanda Fernando muncul. Para karyawan pun melapor ke pemilik SPBU.
Keesokan harinya, Senin (19/4) pemilik SPBU datang dan melakukan pengecekan. Akhirnya diketahui Fernando kabur membawa uang Rp45 juta hasil penjualan BBM yang belum sempat disetorkan.
Karena itu, istri pengusaha SPBU, Iriani Girsang STh, melaporkan Fernando ke Mapolres Simalungun.
Dicurigai Terlibat Perampokan
Informasi kaburnya Fernando dengan membawa uang tunai Rp45 juta milik SPBU langsung menyebar ke hampir seluruh wilayah Kecamatan Raya. Tak hanya itu, masyarakat pun ramai memperbincangkan kemungkinan keterlibatan Fernando dalam perampokan sekira dua pekan silam.
"Au yakin do au tarlibat di Juntak ai kejadian perampokan ai. Anggo lang, hanja ma ibtoh perampok ai mamboan duit ondi parhorja ni gallon ai. Huma, kebiasaan ni Juntak on marjudi-judi ai mambaen au roh curiga ni do (Saya yakin, Fernando Simanjutak terlibat perampokan kemarin. Sebab, bagaimana mungkin para permapok tahu ada uang tunai dalam mobil karyawan SPBU. Apalagi, si Juntak itu hobi main judi. Wajarlah saya curiga, Red)," kata St Sumbayak, seorang warga yang kemarin memperbincangkan kasus tersebut di salah satu warung kopi di Merek Raya.
Menurut warga yang ditemui, selain karena kebiasaan buruknya yang suka berjudi, tindakan Fernando kabur dari SPBU dengan membawa uang tunai milik SPBU menambah kecurigaan mereka bahwa Fernando terlibat perampokan. Pasalnya, jika bukan karena dihantui rasa ketakutan, tidak mungkin Fernando kabur meninggalkan pekerjaan yang telah menghidupinya selama beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, pemilik SPBU hingga kemarin petang belum berhasil dimintai keterangan. Namun, seorang karyawan yang ditemui kemarin petang mengakui Fernando telah kabur dari SPBU dengan meninggalkan banyak masalah. Namun saat ditanya lebih lanjut masalah yang dimaksud, ia enggan berkomentar banyak.
"Lang na lao roh be ra ai, bahat parsoalanni ijon (kayaknya tidak mungkin lagi Simanjuntak pulang, banyak masalah dia di SPBU ini, Red)," katanya.
Sedangkan pihak kepolisian, ketika dikonfirmasi melalui Kabaghumasy Polres Simalungun Kompol Ramli Sirait didampingi Kapolres Raya AKP H Panggabean saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun, soal kemungkinan keterlibatan Fernando dalam perampokan karyawan SPBU beberapa waktu lalu, ia mengaku hal itu masih dalam penyelidikan. (ing)
Setelah beberapa waktu lalu, uang hasil penjualan dirampok, pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14 211 262 Pematangraya, Ir Washington Sipayung, ditimpa musibah lagi. Minggu (18/4), Manajer SPBU tersebut, Fernando Simanjuntak (42), membawa kabur uang tunai Rp45 juta, hasil penjualan bahan bakar minyak (BBM).
Informasi dihimpun dari berbagai sumber, kaburnya Fernando yang selama ini tinggal di sebuah rumah di sebelah SPBU, diketahui salah seorang operator Pompa BBM. Katanya, Minggu (18/4) sekitar pukul 16.00 WIB, para pekerja hendak menyetorkan uang hasil penjualan BBM. Sebagai manajer, Fernando bertugas mengumpulkan uang penjualan, dan menyerahkannya kepada pemilik SPBU, yang kemudian menyetorkan uang itu ke bank. Namun, saat rumahnya didatangi, Fernando tak ada lagi di rumah, begitu juga anak dan istrinya.
Setelah menunggu sekian lama, tak ada tanda-tanda Fernando muncul. Para karyawan pun melapor ke pemilik SPBU.
Keesokan harinya, Senin (19/4) pemilik SPBU datang dan melakukan pengecekan. Akhirnya diketahui Fernando kabur membawa uang Rp45 juta hasil penjualan BBM yang belum sempat disetorkan.
Karena itu, istri pengusaha SPBU, Iriani Girsang STh, melaporkan Fernando ke Mapolres Simalungun.
Dicurigai Terlibat Perampokan
Informasi kaburnya Fernando dengan membawa uang tunai Rp45 juta milik SPBU langsung menyebar ke hampir seluruh wilayah Kecamatan Raya. Tak hanya itu, masyarakat pun ramai memperbincangkan kemungkinan keterlibatan Fernando dalam perampokan sekira dua pekan silam.
"Au yakin do au tarlibat di Juntak ai kejadian perampokan ai. Anggo lang, hanja ma ibtoh perampok ai mamboan duit ondi parhorja ni gallon ai. Huma, kebiasaan ni Juntak on marjudi-judi ai mambaen au roh curiga ni do (Saya yakin, Fernando Simanjutak terlibat perampokan kemarin. Sebab, bagaimana mungkin para permapok tahu ada uang tunai dalam mobil karyawan SPBU. Apalagi, si Juntak itu hobi main judi. Wajarlah saya curiga, Red)," kata St Sumbayak, seorang warga yang kemarin memperbincangkan kasus tersebut di salah satu warung kopi di Merek Raya.
Menurut warga yang ditemui, selain karena kebiasaan buruknya yang suka berjudi, tindakan Fernando kabur dari SPBU dengan membawa uang tunai milik SPBU menambah kecurigaan mereka bahwa Fernando terlibat perampokan. Pasalnya, jika bukan karena dihantui rasa ketakutan, tidak mungkin Fernando kabur meninggalkan pekerjaan yang telah menghidupinya selama beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, pemilik SPBU hingga kemarin petang belum berhasil dimintai keterangan. Namun, seorang karyawan yang ditemui kemarin petang mengakui Fernando telah kabur dari SPBU dengan meninggalkan banyak masalah. Namun saat ditanya lebih lanjut masalah yang dimaksud, ia enggan berkomentar banyak.
"Lang na lao roh be ra ai, bahat parsoalanni ijon (kayaknya tidak mungkin lagi Simanjuntak pulang, banyak masalah dia di SPBU ini, Red)," katanya.
Sedangkan pihak kepolisian, ketika dikonfirmasi melalui Kabaghumasy Polres Simalungun Kompol Ramli Sirait didampingi Kapolres Raya AKP H Panggabean saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun, soal kemungkinan keterlibatan Fernando dalam perampokan karyawan SPBU beberapa waktu lalu, ia mengaku hal itu masih dalam penyelidikan. (ing)
sumber : METRO SIANTAR
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments