Pendeta GKPS Tewas Lakalantas
Garama ParRaya
10:07 PM
0
SIANTAR-METRO; Pendeta yang bertugas di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Tambun Raya, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Pdt Nardo Hauson Purba STh (36), tewas setelah sepedamotor Honda Mega Pro yang dikendarainya terjatuh dan ia tercampak ke atas angkutan Citra Anak Siantar (CAS) sebelum terjatuh ke jalan raya. Kecelakaan lalu-lintas (lakalantas) tersebut terjadi di di Jalan Umum Tigaras, Kecamatan Sidamanik, tepatnya di dekat stasiun angkutan CAS, Minggu (1/8) sekira pukul 15.00 WIB.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematangsiantar. Namun beberapa jam kemudian, atau sekira pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia.
Informasi diterima METRO, sore itu korban mengendarai sepedamotor Mega Pro hendak menggantikan temannya bertugas di GKPS Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean. Saat itu, ia terburu-buru sehingga berusaha melewati angkutan CAS di depannya.
Setelah beberapa menit mencoba melewati, akhirnya korban berhasil mendahului laju angkutan CAS.
Namun rupanya saat melaju melewati angkutan CAS, ia tidak mengetahui ada pohon tumbang di pinggir jalan. Karena tidak sempat mengelak, akhirnya sepedamotor yang dikendarainya terjatuh ke jalan raya. Sedangkan tubuhnya tercampak ke atas angkutan CAS yang kebetulan berhenti, sebelum akhirnya ia terjatuh ke jalan raya.
Mengetahui kejadian tersebut, sopir angkutan CAS, P Rumahorbo langsung menurunkan penumpang dan membawa korban ke RS Vita Insani. Di RS tersebut, korban langsung dirawat di ruang IGD dan di-scanning. Dokter mengatakan tidak ada luka parah di tubuhnya.
Dengan ditemani dan dirawat istrinya, Ester br Lubis beserta keluarga, Pdt Nardo meminta maaf kepada P Rumahorbo, sopir angkutan CAS. Ia mengaku bersalah karena berusaha memotong laju angkutan tersebut.
Setelah beberapa jam dirawat, korban merasa punggungnya sakit. Sekitar pukul 19.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya. (mag-13/16/12)
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematangsiantar. Namun beberapa jam kemudian, atau sekira pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia.
Informasi diterima METRO, sore itu korban mengendarai sepedamotor Mega Pro hendak menggantikan temannya bertugas di GKPS Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean. Saat itu, ia terburu-buru sehingga berusaha melewati angkutan CAS di depannya.
Setelah beberapa menit mencoba melewati, akhirnya korban berhasil mendahului laju angkutan CAS.
Namun rupanya saat melaju melewati angkutan CAS, ia tidak mengetahui ada pohon tumbang di pinggir jalan. Karena tidak sempat mengelak, akhirnya sepedamotor yang dikendarainya terjatuh ke jalan raya. Sedangkan tubuhnya tercampak ke atas angkutan CAS yang kebetulan berhenti, sebelum akhirnya ia terjatuh ke jalan raya.
Mengetahui kejadian tersebut, sopir angkutan CAS, P Rumahorbo langsung menurunkan penumpang dan membawa korban ke RS Vita Insani. Di RS tersebut, korban langsung dirawat di ruang IGD dan di-scanning. Dokter mengatakan tidak ada luka parah di tubuhnya.
Dengan ditemani dan dirawat istrinya, Ester br Lubis beserta keluarga, Pdt Nardo meminta maaf kepada P Rumahorbo, sopir angkutan CAS. Ia mengaku bersalah karena berusaha memotong laju angkutan tersebut.
Setelah beberapa jam dirawat, korban merasa punggungnya sakit. Sekitar pukul 19.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya. (mag-13/16/12)
sumber : metro siantar
berita terbaru klik nasiam ijon
untuk versi mobile klik nasiam ijon
No comments